Pemkab Karanganyar batal Upacara Sumpah Pemuda di puncak Gunung Lawu
Merdeka.com - Kebakaran hutan membuat agenda Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, membatalkan acara upacara bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda di puncak Gunung Lawu, 28 Oktober mendatang. Sedianya upacara tersebut akan diikuti berbagai elemen masyarakat di sana.
Kebakaran hutan yang menyebabkan 7 pendaki tewas dan 2 luka-luka serta situasi dan kondisi yang berkembang saat ini menjadi alasan pembatalan tersebut.
Kabag Kesra Setda Karanganyar Bambang Sugeng mengatakan pihaknya sebenarnya telah melakukan pematangan persiapan. Menurut rencana, Rabu (21/10) besok, surat edaran terkait kegiatan itu akan disebar ke SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan elemen masyarakat.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Kapan kebakaran Gunung Lawu terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, kawasan hutan Gunung Lawu dilanda kebakaran. Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Data terakhir ada 255 peserta yang akan berangkat mendaki ke puncak. Tanggal 22 Oktober Bupati dijadwalkan akan memberikan pengarahan," ujar Bambang, Selasa (20/10).
Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara Arief Nurjati menambahkan, situasi di puncak Lawu saat ini tidak memungkinkan.
"Terlalu berisiko jika harus menggelar upacara di puncak Lawu. Apalagi seluruh jalur pendakian ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka mau tidak mau harus mengurungkan niatnya setelah insiden kebakaran yang menimpa pada Selasa (13/8) pukul 02.42 WIB dini hari tadi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan dari masyarakat, kawasan Gunung Papandayan yang terbakar diketahui berada di blok Tegal Alun.
Baca SelengkapnyaPohon yang tumbang tersebut memiliki tinggi sekitar empat meter dan kondisi pohon sudah kering.
Baca SelengkapnyaMenjadi pemilik warung tertinggi di Indonesia, begini kondisi Mbok Yem dan warungnya di Gunung Lawu.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaKebakaran menyebabkan akses pendakian menuju puncak Gunung Penanggungan ditutup total untuk sementara waktu.
Baca SelengkapnyaPadahal sebelumnya petugas TNTN telah memberi peringatan lebih dahulu untuk perambah.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tetap waspada mengingat titik kebakaran hanya berjarak tiga kilometer dari pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaPara bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca Selengkapnya"Pendakian ditutup sampai api benar-benar padam," kata Agung, Rabu (21/8).
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca Selengkapnya