Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkot Bogor Ingin 'Caplok' 6 Kecamatan di Kabupaten Bogor

Pemkot Bogor Ingin 'Caplok' 6 Kecamatan di Kabupaten Bogor Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim. ©2019 Merdeka.com/Ramdhan Triyadi

Merdeka.com - Pemerintah Kota Bogor menilai luas wilayah dimiliki saat ini tidak memadai untuk mendukung pengembangan sumber daya. Oleh karena itu, mereka meminta Provinsi Jawa Barat membantu upaya perluasan wilayah kepada pemerintah pusat.

Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, isu strategis yang perlu diakselerasi adalah pemberhentian masa moratorium pemekaran. Dengan luas wilayah 118,50 km² dan jumlah penduduk 1 juta jiwa, Kota Bogor tidak ideal jika ditinjau baik secara politis maupun geografis untuk pengembangan sumber daya.

"Kota Bogor itu hanya memiliki 6 kecamatan, Saya pikir daya dukung lahan yang ada kurang memadai. Makanya sangat penting bagi kami untuk pengembangan wilayah. Sementara Kabupaten Bogor ada 41 kecamatan," katanya saat ditemui usai acara koordinasi 27 kepala daerah bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Prima Sankanhurip Resort, Kabupaten Kuningan, Kamis (11/7).

Pria yang pernah menjabat di lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengilustrasikan beragam alasan mengapa Kota Bogor pantas untuk diperluas. Secara de facto, Kota Bogor merupakan ibu kota negara karena presiden menetap di Istana Negara yang dibangun di wilayahnya.

Alasan krusial lainnya berkaitan dengan layanan publik. Pihaknya ingin warga yang tinggal di daerah perbatasan menikmati kue pembangunan yang sama. Selama ini, kebijakan dalam hal infrastruktur tidak berjalan maksimal karena selalu bersinggungan dengan wilayah Kabupaten Bogor.

"Contohnya gini, kita mau mengembangkan sistem jaringan transportasi di Bogor. Tapi, kepotong karena ada yang masuk wilayah kabupaten. Itu kan jadi hambatan. Jaringan jalan dalam kotanya, misalkan tadi yang saya bilang. Trem itu bantuannya kan berupa rolling stock, jalurnya kan belum (ada)," terangnya.

"Kota Bogor kan punya enam kecamatan. Harusnya punya 12 kecamatan. (Tambahan dari wilayah Kabupaten Bogor) Tamansari, Darmaga, Ciomas (barat), kemudian Ciawi, Gadog, (Desa) Cibanon bisa masuk (di wilayah perluasan Kota Bogor)," katanya.

"Kalau perluasan bisa dilakukan, dampaknya ke PAD. Sekarang Rp1,5 triliun. Dengan perluasan bisa Rp2 triliun. Bantuan dari Pemerintah Provinsi atau pusat juga bisa nambah," terangnya.

Meski belum berkoordinasi dengan Bupati Kabupaten Bogor, Ade Munawaroh Yassin, Dedie mengaku sudah membuat langkah strategis dengan membuat kajian untuk diserahkan kepada Pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta

RK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.

Baca Selengkapnya
Pramono Tanya Ridwan Kamil soal Rencana Pindahkan Balai Kota: Ini Bagian dari Imajinasi atau Serius?
Pramono Tanya Ridwan Kamil soal Rencana Pindahkan Balai Kota: Ini Bagian dari Imajinasi atau Serius?

Pramono sempat menyindir rencana yang hampir sama pernah disampaikan Ridwan Kamil saat masih menjabat Gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN

Kawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.

Baca Selengkapnya
Gibran Ogah Tanggapi Anies Baswedan yang Kritik Keras IKN
Gibran Ogah Tanggapi Anies Baswedan yang Kritik Keras IKN

Menurut Anies saat ingin melakukan pemerataan di Indonesia, harus dimulai dengan membangun kota kecil menjadi menengah dan kota menengah menjadi besar.

Baca Selengkapnya
Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru
Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru

Kabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Keinginan Jakarta Tetap Jadi Ibu Kota
Jokowi Jawab Keinginan Jakarta Tetap Jadi Ibu Kota

Perlu ada pemerataan penduduk agar tidak jawa sentris dengan cara pindah ibu kota.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Sosok Didukung Bima Arya jadi Wali Kota Bogor Periode 2025-2030
Terungkap, Sosok Didukung Bima Arya jadi Wali Kota Bogor Periode 2025-2030

Bima menyampaikan hal itu seusai berpamitan dengan warga Kota Bogor di Lapangan Sempur.

Baca Selengkapnya
Pramono: Balai Kota Jangan Dipindahkan, Tetap di Tempat yang Ada
Pramono: Balai Kota Jangan Dipindahkan, Tetap di Tempat yang Ada

Pramono mengatakan akan tetap mempertahankan lokasi Balai Kota di Jakarta Pusat bila menang di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Bima Arya Pamit, Ini Pesan untuk Warga Bogor
Wali Kota Bima Arya Pamit, Ini Pesan untuk Warga Bogor

Bima mengaku bangga meninggalkan Kota Bogor dengan kondisi warga yang semakin baik.

Baca Selengkapnya
Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta
Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta

Bahlil menyindir Anies Baswedan yang dianggap lebih cocok maju sebagai Calon Gubernur dari pada maju di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Dalam RUU DKJ Dewan Aglomerasi Dipimpin Wapres, Ini Kata JK
Dalam RUU DKJ Dewan Aglomerasi Dipimpin Wapres, Ini Kata JK

Penyusunan ini sebelumnya dibahas di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

Baca Selengkapnya
300 Daerah Otonomi Baru Diusulkan, Jokowi Tegaskan Tidak Ada Pemekaran
300 Daerah Otonomi Baru Diusulkan, Jokowi Tegaskan Tidak Ada Pemekaran

300 Daerah Otonomi Baru Diusulkan, Jokowi Tegaskan Tidak Ada Pemekaran

Baca Selengkapnya