Pemkot Depok diminta segera membikin rumah aman korban pencabulan
Merdeka.com - Pemerintah Kota Depok didesak bertindak cepat terkait maraknya kasus kejahatan seksual anak di kota itu. Sebab, seringkali kejahatan itu terjadi dalam rumah sendiri, yang mestinya menjadi tempat paling aman.
"Buatkan seperti asrama atau rumah aman untuk anak-anak korban kekerasan seksual. Karena trauma terhadap mereka sangatlah sulit dihilangkan," kata Pengasuh Pondok Pesantren Nuruzzahrah, Enny Suniah, saat Seminar Cinta dan Logika dalam Mengasuh Anak, di Pondok Pesantren Nuruzzahrah, Depok, Minggu (22/5).
Menurut Enny, maraknya kejahatan seksual disebabkan karena kurangnya keimanan seseorang. Sebab, di Depok pelakunya adalah orang tua kandung. Hal itu dianggap sangat kejam dan tidak beradab. Orang tua, kata dia, seharusnya melindungi dan mengarahkan anaknya. Namun yang terjadi di Depok pada Sukendar, justru menodai masa depan anak kandungnya.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Apa yang perlu diajarkan kepada anak untuk mencegah kekerasan seksual? 'Ajarkan cara mengidentifikasi situasi yang berbahaya, menolak pendekatan pelaku, dan mencari bantuan ketika diperlukan,' kata Meita.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang berperan penting mencegah kekerasan seksual pada anak? 'Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, usahakan jadi sahabat anak. Cari waktu berkualitas, sekarang banyak orang tua yang sibuk, padahal penting untuk mencari waktu berkualitas. Kadang, walaupun waktu banyak namun kurang berkualitas jadi kurang bisa mendukung edukasi yang diberikan pada anak,' kata Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes.
"Ini artinya orang tua tidak kuat iman sehingga dia berani merusak anaknya sendiri," kecam Enny.
Terkait predikat Kota Layak Anak (KLA) disandang Kota Depok, Enny menuturkan, perlu perbaikan mulai dari sistem hingga implementasi di lapangan. Sehingga nantinya ada perubahan pola di masyarakat menuju lebih baik, dan kejadian serupa tidak terulang.
"Soal hukuman harus setimpal. Misalnya dikebiri. Jangan cuma dipenjara sekian lama saja. Harus ada efek jera yang dirasakan," tambah Enny.
Seperti diketahui, pekan lalu Polresta Depok menangkap dua pelaku dugaan kasus pencabulan. Pertama adalah Sukendar yang tega menggauli anaknya bertahun-tahun hingga hamil. Keesokan harinya, polisi kembali membekuk Adi yang diduga mencabuli.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPAI, Jasra Putra mengapresiasi Kepolisian Depok yang langsung mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaPuan menekankan pentingnya pendampingan hukum dan psikologi bagi para korban dan keluarganya.
Baca SelengkapnyaPuan meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan dan aturan di tempat penitipan anak (TPA).
Baca SelengkapnyaPuan meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas semua pelaku KDRT dan kekerasan terhadap perempuan juga anak tanpa toleransi.
Baca SelengkapnyaKPAI saat ini berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak .
Baca SelengkapnyaKasusnya kini sedang ditangani Polres Metro Depok. Tata sebagai pelaku penganiayaan yang juga pemilik daycare sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaDPR menilai tidak pantas jika korban rudapaksa dipaksa damai.
Baca SelengkapnyaOrang tua baru melihat ada luka ketika mengganti baju K sepulang dari daycare. Luka memar terlihat di bagian punggung dan dada.
Baca SelengkapnyaNafa Urbach meradang dengan kasus pencabulan yang terjadi di panti asuhan.
Baca SelengkapnyaDimyati mengatakan, langkah preventif serta penegakan hukum perlu diutamakan.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca Selengkapnya