Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkot Medan Kesulitan Atasi Kiriman Bangkai Babi, Penguburan Massal Terkendala

Pemkot Medan Kesulitan Atasi Kiriman Bangkai Babi, Penguburan Massal Terkendala Pemkot Medan Kesulitan Atasi Kiriman Bangkai Babi. ©2019 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Ratusan bangkai babi yang mengambang di Sungai Bederah dan Danau Siombak, Medan, masih menjadi persoalan. Pemerintah setempat kesulitan untuk mengatasinya, bahkan penguburan massal pun tertunda karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Rencana petugas gabungan untuk mengubur massal ratusan bangkai babi itu, hari ini, Senin (11/11), batal. Air pasang naik membuat proses itu tidak dapat terlaksana.

"Tadi, setelah berkoordinasi dengan Camat Medan Marelan, penguburan massal bangkai babi hari ini terpaksa dibatalkan karena air pasang naik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Armasyah Lubis.

Air Danau Siombak naik mengikuti pasang laut pada siang hari. Danau itu memang berhubungan dengan muara Sungai Bederah.

Sementara ratusan bangkai babi sudah ditarik petugas gabungan ke tepi danau sejak pagi untuk dikuburkan di satu titik. Namun, penggalian belum sempat dilakukan, air terlanjur pasang.

Eskavator ampibi yang baru tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Alat berat ini pun belum dapat melakukan penggalian.

Proses penguburan ratusan bangkai babi itu diperkirakan baru dapat terlaksana besok pagi. "Rencananya kita lakukan mulai pukul 06.00 WIB," sebut Armansyah.

Bangkai Terseret Air Pasang

Sementara petugas BPBD Kota Medan masih terus mengumpulkan bangkai babi ke dekat titik penguburan. Langkah ini dilakukan, karena puluhan bangkai terus masuk ke danau itu terseret air pasang.

Sementara pemerintah mulai memperketat distribusi babi antardaerah di Sumatera Utara. Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran wabah hog cholera atau kolera babi.

Hog cholera saat ini telah menjangkiti di 11 kabupaten/kota di Sumut. Tidak kurang dari 5.800 ekor babi mati.

Pendirian Posko Wabah Hog Cholera

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap, mengatakan, mereka tengah merumuskan rencana pendirian posko di tiap kecamatan daerah-daerah yang terkena wabah hog cholera.

"Posko ini yang akan mengawasi lalu-lintas babi antardaerah," kata Azhar.

Selama ini, distribusi babi memang terjadi antardaerah di Sumut. Kondisi ini dikhawatirkan akan memperluas penyebaran virus hog cholera.

"Kami juga mengimbau peternak memperhatikan kesehatan babi sebelum dijual," kata Azhar.

Bangkai Babi Kena Hog Cholera

Seperti diberitakan, ratusan bangkai babi mengambang di Sungai Bedera dan Danau Siombak, Medan Marelan, sejak lebih dari sepekan lalu. Bangkai serupa juga ditemukan di sungai-sungai lain.

Pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut menduga kuat bangkai-bangkai babi itu terjangkit virus hog cholera yang kemudian sengaja dibuang warga di hulu sungai.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perkuburan di Padang Longsor, Belasan Jenazah  Masih Terbungkus Kain Kafan Berserakan
Perkuburan di Padang Longsor, Belasan Jenazah Masih Terbungkus Kain Kafan Berserakan

Tanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.

Baca Selengkapnya
14 Jenazah Keluar dari Kubur karena Terbawa Longsor, Ada yang Masih Utuh
14 Jenazah Keluar dari Kubur karena Terbawa Longsor, Ada yang Masih Utuh

Sebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.

Baca Selengkapnya
Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian

Dari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.

Baca Selengkapnya
Menengok 'Kota Mati' di Depok, Berbulan-bulan Terisolir Dibuat Banjir
Menengok 'Kota Mati' di Depok, Berbulan-bulan Terisolir Dibuat Banjir

Banjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.

Baca Selengkapnya
Belasan Makam di Kepulauan Mentawai Terseret ke Laut
Belasan Makam di Kepulauan Mentawai Terseret ke Laut

Belasan makam di pesisir Pantai Muara Sikabaluan, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terseret ke laut akibat diterjang ombak dan abrasi.

Baca Selengkapnya
Mengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang
Mengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang

Tanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bikin Geger! Begini Kronologi Penemuan Tujuh Jenazah Mengambang di Kali Bekasi
VIDEO: Bikin Geger! Begini Kronologi Penemuan Tujuh Jenazah Mengambang di Kali Bekasi

Suasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Banjir Bandang Dahsyat Menyapu Kota Rua di Ternate, Korban Meninggal Dunia Terus Bertambah
FOTO: Penampakan Banjir Bandang Dahsyat Menyapu Kota Rua di Ternate, Korban Meninggal Dunia Terus Bertambah

Tim SAR Gabungan bersama masyarakat di Kota Ternate, Maluku Utara, terus melakukan pencarian korban banjir bandang.

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap 'Ngerinya' Penularan Antraks, Hewan Terpapar Tak Bisa Ditangani Sembarangan
Pakar Ungkap 'Ngerinya' Penularan Antraks, Hewan Terpapar Tak Bisa Ditangani Sembarangan

Hasil penelitian di Afrika Selatan yang membuktikan jika spora yang dihasilkan dari bakteri Antraks ini bisa bertahan hingga 250 tahun lamanya.

Baca Selengkapnya
Mengenaskan, 9 Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi Tinggal Kerangka
Mengenaskan, 9 Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi Tinggal Kerangka

Kondisi para korban saat dievakuasi sangat mengenaskan. Mereka tinggal menyisakan kerangka saja.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya
BNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
BNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar

BNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar

Baca Selengkapnya