Pemkot Medan Targetkan 1.000 Anak Divaksinasi Covid-19 Setiap Hari
Merdeka.com - Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Syamsul Nasution, mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan menargetkan 500 sampai 1.000 vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak setiap harinya. Program vaksinasi anak usia 12 sampai 17 tahun ini telah resmi dilakukan di Kota Medan.
"Target kami 500 sampai 1.000 orang per hari sesuai dengan kemampuan vaksin kita," kata Syamsul Nasution kepada wartawan, Rabu (7/7).
Vaksinasi terhadap anak merupakan program tahap tiga seperti yang tertuang dalam surat edaran Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Vaksinasi tahap tiga itu yakni masyarakat rentan, umum lainnya, dan anak usia 12 hingga 17 tahun.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang perlu divaksinasi MMR? Pemberian vaksin MMR sangat penting tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki kekebalan rendah terhadap penyakit ini.
"Ini adalah tahap tiga, kemarin anak-anak kan belum masuk. Ini anak-anak termasuk yang rentan," terang Syamsul.
Syamsul menuturkan, bagi anak yang ingin divaksin para orang tua bisa mendatangi fasilitas kesehatan di Kota Medan, termasuk sentra vaksinasi BUMN atau yang diselenggarakan TNI-Polri.
"Bisa pilih salah satunya saja," kata tuturnya.
Masih kata Syamsul, Pemkot Medan menggandeng Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beserta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk mendampingi dan memverifikasi data anak yang telah divaksin.
"Karena vaksin yang kami terima juga masih sedikit. Kami sarankan untuk orang tua anak bersabar dahulu. Lebih bagus tunggu jadwal dari sekolah," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca Selengkapnya910 orang dari 1.917 penyitas lainnya berhasil tersupresi. Namun bukan berarti sembuh, melainkan potensi penularannya sudah berkurang.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca Selengkapnya