Pemkot pastikan sapi di Palembang bebas dari virus Jembrana
Merdeka.com - Pemerintah Kota Palembang memastikan sapi dan kambing di wilayah itu terbebas dari virus Jembrana. Warga tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi daging lokal.
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda mengungkapkan, pihaknya telah melakukan imunisasi sapi di seluruh peternakan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya serangan virus yang menular ke peternakan lain.
"Untuk saat ini kami pastikan sapi di Palembang bebas virus asal Bali, Jembrana, yang tengah heboh. Kita upayakan lakukan pencegahan," ungkap Fitrianti, Kamis (23/11).
-
Bagaimana cara memastikan daging sapi aman? Dengan memahami bagian sapi yang harus dihindari, kita dapat memastikan bahwa kita mengkonsumsi daging sapi yang aman dan seimbang.
-
Bagaimana cara aman makan daging sapi? Agar tidak khawatir kolesterol dapat meningkat setelah makan daging sapi, ada setidaknya 5 tips yang dapat dipraktikkan: Tidak makan daging berlebihan. Angka aman yang direkomendasikan adalah 1-3 kali makan daging per pekan dengan berat 56-85 gram per porsi.
-
Kenapa hewan kurban di Sleman aman? Dari hasil pemantauan tersebut, Danang menjamin bahwa ketersediaan hewan kurban akan tercukupi.
-
Kenapa daging sapi baik untuk kekebalan tubuh? Kandungan mineral zinc yang ada pada daging sapi terutama baik untuk mendukung sistem kekebalan tubuh si kecil.
-
Siapa yang harus waspada dengan daging kambing? Jika Anda sudah memiliki masalah kolesterol tinggi atau penyakit jantung, makan daging kambing berlebihan dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
Diakuinya, beberapa waktu lalu ada puluhan ekor sapi peternakan di dua kecamatan di Palembang terjangkit virus Jembrana dan akhirnya mati. Namun, sapi itu berasal dari Lampung sehingga dilakukan penyetopan pengiriman dari daerah itu.
"Ada 13 ekor sapi asal Lampung yang mati karena virus itu, tapi bukan sapi lokal. Sebelum dinyatakan bebas Jembrana, sapi asal Lampung tidak boleh masuk ke sini," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Palembang, Novayanti menambahkan, pihaknya meminta BP VET Lampung untuk melakukan pengecekan sampel sapi yang terlanjur masuk ke Palembang. Hal ini bertujuan agar virus itu bisa terdeteksi lebih cepat.
"Sekarang tinggal menunggu hasilnya saja. Sejauh ini tidak ada masalah," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 64 ekor sapi yang mati, 26 ekor di antaranya dipotong terlebih dahulu oleh pemiliknya.
Baca SelengkapnyaStok hewan kurban, sapi dan kambing di Jakarta cukup untuk memenuhi kebutuhan kurban
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaKetersediaan hewan kurban di Jakarta hingga saat ini ada sebanyak 800 ekor sapi dan 100 ekor kambing.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melaksanakan pemeriksaan dokumen lalu lintas, serta pengawasan terkait kelayakan TPnHK.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten setempat memastikan ketersediaan hewan ternak mencapai 8.750 ekor.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan dan adanya penyakit yang mungkin dimiliki oleh hewan kurban.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaDinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran
Baca SelengkapnyaProvinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.
Baca Selengkapnya