Pemkot Pekalongan Perpanjang Penutupan Objek Wisata Selama PPKM
Merdeka.com - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memperpanjang penutupan seluruh tempat objek wisata sesuai seiring dengan adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang Perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 COVID-19 di wilayah Jawa-Bali hingga 25 Juli 2021.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Pekalongan Sutarno di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa penutupan lokasi objek wisata dilakukan guna menekan lonjakan kasus COVID-19 yang saat ini cenderung belum reda.
"Tempat objek wisata identik dengan mendatangkan banyak orang yang berpotensi terjadi kerumunan sehingga hal itu dikhawatirkan bisa menjadi sumber penularan COVID-19," katanya dilansir Antara, Kamis (22/7).
-
Kenapa Pandeglang banyak dikunjungi? Tak heran, jika Pandeglang memiliki berbagai objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Bahkan, pemerintah Pandeglang terus mengembangkan berbagai objek wisata untuk menarik lebih banyak pengunjung.
-
Siapa yang berisiko PPOK? Secara umum, PPOK sering terjadi pada perokok aktif dan pasif.
-
Dimana risiko paparan kuman tinggi? Saat bepergian, terutama ke tempat wisata atau menggunakan transportasi umum, risiko paparan kuman meningkat.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
Menurut dia, pihaknya akan mendukung kebijakan Pemerintah pusat maupun daerah terkait perpanjangan PPKM Level 4 yang sudah diberlakukan mulai 21-25 Juli 2021. Kasus COVID-19, kata dia, memang membawa dampak terhadap penurunan pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) sektor wisata.
"Akan tetapi, kami tidak mempermasalahkan hal itu karena yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat dan wisatawan sendiri. Kami berharap setelah adanya perpanjangan PPKM itu, kasus COVID-19 bisa turun," katanya.
Sutarno mengatakan pihaknya akan mengevaluasi dibukanya kembali lokasi objek wisata mulai 26 Juli 2021 sambil menunggu adanya kemungkinan aturan lain.
"Saat ini, kami berharap masyarakat untuk displin 5M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Langkah itu sebagai tujuan menekan penyebaran COVID-19," katanya.
Ia menambahkan selain tempat objek wisata, pemkot juga menutup sementara fasilitas umum lainnya seperti area publik dan taman umum.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka beraksi bak peselancar andal yang ditonton banyak orang.
Baca SelengkapnyaTernyata tak hanya jalur kawasan Puncak Bogor saja yang mengalami kemacetan. Sejumlah jalur pendakian di berbagai daerah turut menarik minat ribuan wisatawan.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaPungli biasa dilakukan pihak yang tidak berwenang, seperti kelompok masyarakat atau pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
Baca SelengkapnyaAlasan Menhub Budi Karya Sumadi melarang penerbangan balon udara di musim mudik lebaran karena bisa mengganggu penerbangan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMacetnya jalanan saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin, tampaknya tidak hanya di jalan raya tapi juga di gunung bahkan arung jeram.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan pengalihan arus lalu lintas, petugas mengarahkan pengendara untuk putar balik.
Baca Selengkapnya