Pemkot Pontianak Tanggung Biaya Medis Siswi SMP Korban Pengeroyokan Siswi SMA
Merdeka.com - Pemkot Pontianak, Kalimantan Barat, menaruh perhatian sangat besar terkait kasus pengeroyokan siswi SMP, ABZ (15), oleh siswi SMA. Dipastikan, Pemkot menanggung penuh biaya perawatan ABZ, yang masih terbaring di rumah sakit sampai saat ini.
"Terjadi kekerasan (terhadap ABZ), siswi SMP di Pontianak oleh siswi SMA. Korban dirawat di rumah sakit, dan mengalami traumatik," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, kepada wartawan di Pontianak, Rabu (10/4).
Kasus pengeroyokan ABZ, menjadi viral di media sosial, dan pemberitaan media. Selebritis pun, menyatakan dukungan moralnya terhadap ABZ, agar ABZ mendapatkan keadilan.
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
-
Apa yang viral di media sosial? Sontak saja, momen tersebut menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
-
Kenapa pungli di Babelan Bekasi viral? Tingginya aktivitas pungli ini meresahkan hingga viral di media sosial.
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
"Kasusnya ditangani oleh Polresta Pontianak, dan KPPAD Pontianak. Kita juga telah meminta Dinas Pendidikan, menggali semua informasi terkait peristiwa ini, dan membebaskan seluruh biaya (perawatan ABZ).
Kasus yang dialami ABZ, jadi pelajaran berharga. Edi memastikan, Pontianak akan terus menerapkan sistem pendidikan di sekolah, dengan metode penanaman karakter siswa.
"Dan tentunya, kota Pontianak yang menyandang kota layak anak, tidak terpengaruh dengan kejadian kasus ini (menimpa ABZ). Kejadiannya di luar sekolah, dan kronologis sebenarnya, masih didalami," ungkap Edi.
Kasus pengeroyokan dan penganiayaan itu, terjadi Jumat (29/3) lalu. ABZ, dijemput di rumahnya, dibawa jalan dan dianiaya di belakangan bangunan, di kawasan Jalan Pulau Sulawesi, Pontianak. Sempat tersiar kabar, ABZ juga mengalami penganiayaan pada alat vitalnya. Hari ini, polisi memastikan tidak ada penganiayaan pada alat vital korban.
"Hasil rontgen tidak ada perlukaan pada kemaluan korban, atau memar. Ini hasil medis, tidak ada memar pada kulit, depresi pascatrauma," kata Kapolresta Pontianak Kombes Muhammad Anwar Nasir, dalam keterangan resmi dia, kepada wartawan di Pontianak, Rabu (10/4).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video pengeroyokan terhadap seorang siswi SMP di Sumatera Barat viral di media sosial. Tiga pelaku yang juga siswi SMP kini diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah dan Dinas Pendidikan Muara Enim mestinya memberikan skorsing
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca SelengkapnyaTerlihat ada 5 orang remaja putri termasuk korban dengan mengenakan pakaian berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengetahui pelaku perundungan siswi SMP itu berjumlah delapan orang.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca Selengkapnya