Pemkot Solo Libatkan Orang Tua Dampingi Anak Jalani Isolasi Terpusat
Merdeka.com - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah menyatakan pada isolasi terpusat untuk anak yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah setempat akan melibatkan orang tua sebagai pendamping.
"Untuk isoter anak sudah disiapkan, tinggal orang tua mengizinkan anak diisolasi atau tidak, tinggal itu saja," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu.
Meski demikian, dia mengaku ada beberapa orang tua maupun anak yang menolak menjalani isolasi terpusat.
-
Kenapa anak menolak keinginan orang tua? Saat anak menentang orang tua atau menolak keinginan mereka, sebenarnya mereka sedang memprotes kurangnya kontrol dan kebebasan yang mereka alami.
-
Siapa yang dulunya pernah dikarantina di Pulau Rubiah? Pulau Rubiah menjadi pusat karantina bagi jemaah dari Aceh dan beberapa daerah lainnya yang ada di Sumatera.
-
Kenapa orang tua Gigih Indah menghalangi impian nya? Walaupun orang tua menghalangi sekalipun, namun mereka tetap gigih mengejar impian mereka.
-
Siapa orang tua Gibran? Ia merupakan anak pertama Presiden Joko Widodo dan Iriana Joko Widodo.
-
Bagaimana tanggapan Gibran? 'Iya, iya silakan,' ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Siapa yang membela Gibran? 'Namanya cawapres itu manusia biasa. Namanya keselip lidah dan omongan merupakan hal yang biasa. Kalau kemudian digoreng namanya mencari-cari. Lagi pula Mas Gibran juga sudah minta maaf dan menkoreksinya,' kata Nusron lewat pesan singkat, Kamis (7/12).
"Bukan cuma diisoter, di-'swab' (tes usap) saja banyak yang menolak," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Meski demikian, Gibran memastikan pada isolasi terpusat tersebut orang tua akan ditempatkan di ruangan yang sama dengan anak.
"Nanti ada 'treatment' (penanganan) khusus. Yang penting orang tua mengizinkan, daripada satu rumah dikurung semua, mending diisoter biar bapak ibunya bisa tetap bekerja," jelasnya.
Dia memastikan untuk program surveilans atau pengamatan dari Kementerian Kesehatan berupa tes usap secara acak yang dilakukan di sekolah-sekolah akan kembali dilakukan pada bulan ini.
"Jalan terus surveilans, kami lakukan lagi di beda sekolah, nanti bulan November segera dari Kementerian Kesehatan juga. Angkanya (kasus, red.) pasti naik tetapi kami pastikan terkendali. Ini untuk memastikan mana yang sehat mana yang tidak, kan kebanyakan OTG (Orang Tanpa Gejala)," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hubungan orang tua dan anak dapat menjadi renggang dan menjauh karena beberapa alasan.
Baca SelengkapnyaPada saat anak menolak untuk kembali ke sekolah, ini sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaSeorang lansia ditelantarkan anaknya di panti jompo viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?
Baca Selengkapnya