Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkot Solo mengaku merugi kelola pasar tradisional

Pemkot Solo mengaku merugi kelola pasar tradisional Pasar Legi di Solo. ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengaku merugi mengelola pasar tradisional. Pasalnya, pendapatan penarikan retribusi dianggap tidak sebanding dengan biaya operasional.

"Retribusi pasar yang kita terima tidak sebanding dengan biaya operasional yang harus kita keluarkan," ujar Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Rabu (6/6).

Wali kota mencontohkan, di Pasar Jebres, pendapatan dari pengelolaan pasar yang diterima Pemkot selama setahun tidak lebih Rp 140 juta. Sedangkan biaya operasional untuk kebersihan, listrik, pemeliharaan dan lain sebagainya bisa dua kali lipatnya. Jika dihitung-hitung, Pemkot selalu merugi dalam pengelolaan pasar tradisional.

Lebih lanjut Rudyatmo merinci, dari sektor pendapatan pasar, Pemkot hanya menerima dana Rp 20 miliar setahun. Jumlah tersebut tak mencukupi untuk biaya operasional yang mencapai Rp 60 miliar.

"Kami mengajak seluruh warga lingkungan pasar untuk ikut menjaga kebersihan dan bangunan pasar. Selama ini banyak pedagang yang mengabaikan kebersihan pasar. Karena mereka merasa telah membayar retribusi kepada Pemkot,' katanya.

Rudy, sapaan akrabnya meminta agar para pedagang tidak mentang-mentang sudah membayar retribusi, kemudian bisa seenaknya. Tidak menjaga kebersihan tempat jualan dan sebagainya.

Selain mengajak seluruh warga pasar tradisional untuk ikut menjaga kebersihan, Rudy juga berencana mempublikasikan laporan keuangan 44 pasar tradisional. Selain mendukung transparansi, publikasi itu diharapkan bisa mendorong pedagang terlibat aktif dalam pemeliharaan pasar.

"Dengan publikasi laporan keuangan diharapkan mampu memantik kesadaran pedagang bahwa bangunan pasar tradisional perlu dipelihara bersama," katanya.

Melalui publikasi tersebut, biaya operasional masing-masing pasar akan dibeberkan. Sehingga masyarakat, terutama pedagang biar tahu kalau mengelola pasar tradisional itu tidak ada untungnya.

Kepala Dinas Perdagangan Solo Subagiyo menambahkan, semakin besar pasar tradisional maka semakin besar pula biaya operasionalnya. Subagiyo juga sepakat dengan rencana Wali Kota yang akan membeberkan pendapatan pasar setiap tahunnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
Bandingkan dengan Era Gibran, FX Rudy: Flyover Manahan Contohnya, Saya Cari Sendiri Dana dari Pusat
Bandingkan dengan Era Gibran, FX Rudy: Flyover Manahan Contohnya, Saya Cari Sendiri Dana dari Pusat

Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) membantah APBD di zamannya lebih besar dibanding saat Gibran.

Baca Selengkapnya
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal

Sebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.

Baca Selengkapnya
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak

Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Miris DPR Pelototi Anggaran Polri, Ada Polsek Minta Rp50 Miliar Renovasi Tapi Anggota Masih Susah
VIDEO: Miris DPR Pelototi Anggaran Polri, Ada Polsek Minta Rp50 Miliar Renovasi Tapi Anggota Masih Susah

Lembaga kepolisian dalam paparannya dipimpin Wakapolri Komjen Agus Andrianto, meminta anggaran naik menjadi Rp165 triliun lebih.

Baca Selengkapnya
FX Rudy Sebut 17 Skala Prioritas Wali Kota Solo Bohong, Ini Respons Gibran
FX Rudy Sebut 17 Skala Prioritas Wali Kota Solo Bohong, Ini Respons Gibran

FX Rudy Sebut 17 Skala Prioritas Wali Kota Solo Bohong, Ini Respons Gibran

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Akui Bangun MRT, LRT, dan Kereta Cepat Rugi, Blak-blakan Alasan Masih Dilakukan
VIDEO: Jokowi Akui Bangun MRT, LRT, dan Kereta Cepat Rugi, Blak-blakan Alasan Masih Dilakukan

Presiden Joko Widodo menyebut pembangunan LRT, MRT, dan kereta cepat membutuhkan biaya yang banyak

Baca Selengkapnya
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak

Teten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.

Baca Selengkapnya
Pramono Sebut akan Ada Dana Hibah untuk UMKM
Pramono Sebut akan Ada Dana Hibah untuk UMKM

Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengatakan akan memberikan dana hibah bagi para pedagang dan UMKM di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Miris! Gara-Gara Ini Pendapatan Petani di Indonesia Kurang dari Rp16.000 Sehari
Miris! Gara-Gara Ini Pendapatan Petani di Indonesia Kurang dari Rp16.000 Sehari

Situasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.

Baca Selengkapnya
Gibran Minta DPRD Segera Eksekusi APBD untuk Kepentingan Warga
Gibran Minta DPRD Segera Eksekusi APBD untuk Kepentingan Warga

Penggunaan anggaran tersebut harus tetap dilakukan secara hati-hati seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Solo Disebut 'Kebanjiran' Proyek Nasional Sejak Dipimpin Gibran, Begini Tanggapan Menteri Basuki
Solo Disebut 'Kebanjiran' Proyek Nasional Sejak Dipimpin Gibran, Begini Tanggapan Menteri Basuki

Basuki menerangkan daerah-daerah lain di Indonesia juga banyak mendapatkan proyek pembangunan dari pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya