Pemkot Solo Pantau Perdagangan Kelelawar di Pasar Burung Depok

Merdeka.com - Pemerintah Kota Solo memantau perdagangan kelelawar di Pasar Depok Solo. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi menularnya virus Corona di Kota Bengawan, yang salah satunya melalui hewan tersebut.
"Kami telah bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian Veteriner (BBPV) Bogor untuk memantau kelelawar yang dijual di pasar," ujar Kepala1 Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Surakarta, Evi Nur Wulandari, Sabtu (1/2).
Menurut dia, belum lama ini petugas dari BBPV Bogor sudah mengambil kotoran kelelawar di Pasar Depok. Namun hingga hari ini hasilnya belum keluar. Menurut dia, kabar penyebaran virus corona dari kelelawar masih berupa dugaan. Untuk virus yang mewabah saat ini, penularannya antarmanusia.
"Kalau yang sedang mewabah sekarang ini, penularannya sudah antarmanusia. Kalau yang lewat kelelawar masih dalam penelitian," terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sekarang ini virus corona sudah ditemukan pada hewan mamalia. Diantaranya kucing, anjing dan babi. Namun jenis virus corona itu berbeda dengan 2019-nCoV.Pada anjing, kucing dan babi, lanjut dia, termasuk yang tidak menular ke manusia.
"Kalau anjing, kucing dan babi beda, tidak menular pada manusia, tapi hanya sesama spesies saja. Kalau anjing menular ke anjing," jelasnya.
Terpisah, Kepala UPT Puskeswan DPKPP Solo, Agus Sasmita, menyampaikan, kasus virus corona pada anjing dan kucing selama ini belum pernah ditemukan di kliniknya. Untuk itu ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang terkait adanya virus corona pada hewan.
"Di klinik klinik kami belum pernah ada. Hewan harus diberi vaksin dan dijaga daya tahan tubuhnya, jadi tidak perlu resah, tapi tetap harus waspada," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya