Pemkot Solo terima hibah 1.211 keris dari Kemendikbud
Merdeka.com - Museum Keris Nusantara Solo menerima hibah 1.211 keris dan tombak dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebagian keris yang merupakan hasil sitaan Bea Cukai tersebut tiba di museum yang ada di Jalan Bhayangkara, komplek Taman Sriwedari, Rabu (15/3) pukul 05.30 WIB.
Kepala UPT Museum, Bambang MBS mengatakan, ribuan keris tersebut diangkut dengan truk dan dikemas dengan 6 kotak kayu dan 2 kotak plastik.
"Ada 6 kotak kayu dan 2 kotak plastik. Selain keris juga ada tombak. Sementara kami taruh dulu di ruang penyimpanan," ujar Bambang.
-
Dimana artefak itu ditemukan? Artefak ini ditemukan saat mereka sedang melakukan survei di luar Ringsted, sebuah kota di pulau Selandia.
-
Di mana artefak tersebut ditemukan? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul.
-
Di mana artefak ditemukan? Lokasi dengan luas 6 hektar itu dikenal dengan Kebun Rosane oleh penduduk lokal.
Sebelum dipamerkan, Bambang menjelaskan, koleksi keris tersebut akan menjalani proses kurasi terlebih dahulu. Ia mengatakan, proses kurasi diperkirakan membutuhkan waktu sebulan.
"Semua akan cepat bulan depan sudah bisa dipamerkan, ini untuk membuka kotak kan juga harus ada saksi dari Dinas, dari polisi, kurator dan sebagainya," jelasnya.
Menurutnya, keris dan tombak berasal dari berbagai pihak. Sebagian besar merupakan sitaan aparat berwajib, lantaran dianggap menyalahi prosedur kepemilikan.
"Koleksi di sini sekarang ada 385, dengan tambahan ini jadi totalnya lebih dari 1.500," jelasnya.
Bambang berharap, dengan bertambahnya koleksi bisa semakin menarik masyarakat untuk berkunjung ke museum.
Pada kesempatan sebelumnya, Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo mengemukakan, pihaknya melibatkan kurator dalam menata koleksi dan saat pengambilan di Kemendikbud. Hal tersebut untuk memastikan sejarah keris yang akan dibawa pulang Pemkot.
"Selain keris hibah hasil sitaan Bea Cukai, kita juga sudah mengajukan surat kepada pemerintah pusat untuk ikut merawat keris hibah dari Belanda. Namun, keris tersebut saat ini masih berada di Belanda," kata Rudyatmo.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Museum ini menyimpan berbagai peninggalan keris. Beberapa koleksi keris merupakan karya masterpiece.
Baca SelengkapnyaAcara Kirab Pusaka itu merupakan penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.
Baca SelengkapnyaArtefak yang direpatriasi diambil selama intervensi Belanda di Bali tahun 1906, dan arca-arca dari Candi Singhasari.
Baca SelengkapnyaSaking banyaknya pengrajin keris di Sumenep, daerah ini dijuluki kota keris. Ada 500 lebih pengrajin keris di Sumenep.
Baca SelengkapnyaMuseum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, koleksinya mulai dari masa kerajaan hingga masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaPrasasti yang menandai lahirnya Kabupaten Trenggalek ini sangat berarti bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaKeris pusaka Klungkung, saksi bisu tragedi pembantaian Belanda di Puri Smarapura, kembali setelah 115 tahun.
Baca SelengkapnyaPeninggalan yang menarik adalah situs batu yang dipercaya merupakan kendaraan Dewa Siwa dalam kebudayaan Hindu di India.
Baca SelengkapnyaSebagian besar artefak dicuri setelah perang brutal tahun 1906 yang menewaskan sekitar 1.000 orang Bali.
Baca SelengkapnyaRangkaian upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Halaman Istana Merdeka dimulai dengan Kirab Bendera Pusaka.
Baca SelengkapnyaMuseum ini eks kediaman Sultan Paser Aji Tenggara pada 1844-1873, lalu digunakan sebagai istana kesultanan pada masa kepimpinan Sultan Ibrahim Khaliludin.
Baca SelengkapnyaTemuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.
Baca Selengkapnya