Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemotongan dana sertifikasi bikin resah ribuan guru di Samarinda

Pemotongan dana sertifikasi bikin resah ribuan guru di Samarinda edaran pemotongan dana sertifikasi guru. ©2016 Merdeka.com/Nur Aditya

Merdeka.com - Kalangan guru di Samarinda, Kalimantan Timur, dibikin resah dengan adanya edaran pemotongan dana sertifikasi sebesar lima persen dari setiap guru, oleh Dinas Pendidikan Kota Samarinda. Alasan pemotongan itu di antaranya digunakan buat pembelian komputer jinjing.

Surat edaran itu telah diterima di kalangan guru, khususnya mereka yang telah bersertifikasi. Isinya adalah surat pernyataan kesediaan pemotongan lima persen dari dana sertifikasi tiap guru. Tujuan pemotongan juga tertera, yakni buat pembelian komputer jinjing, pelatihan dan seminar, serta pembelian buku pegangan guru.

"Potongan 5 persen itu untuk apa? Pembelian laptop untuk apa? Nah, yang memotong itu siapa? Tidak jelas. Ini membuat guru-guru resah. Dasar aturannya tidak ada," kata seorang guru perempuan yang juga anggota Dewan Pendidikan Kota Samarinda yang namanya enggan ditulis, kepada merdeka.com, Rabu (17/5).

Guru itu menyebut, saat ini terdapat sekitar 4.000 guru mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK di Samarinda yang sudah bersertifikasi. Sedangkan jumlah guru keseluruhan di Samarinda dari berbagai tingkatan sekitar 40.000 orang.

"Kalau benar potongan 5 persen itu, dikali 4.000 orang guru bersertifikasi, berapa banyaknya? Ini buat resah guru-guru," ujar guru itu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, saat dikonfirmasi merdeka.com, membenarkan beredarnya surat yang ditandatanganinya itu. Namun dia menampik potongan 5 persen itu adalah pungutan liar.

"Definisi pungutan liar itu seperti apa? Memang benar ada surat itu saya tandatangani. Itu kan juga ditujukan untuk peningkatan kompetensi guru. Agar nanti ke depannya bisa survive," kata Asli.

Menurut Asli, surat itu ditujukan kepada kepala sekolah. Seharusnya, lanjut dia, kepala sekolah yang mestinya menjelaskan ke para guru.

"Kalau ada yang ditanyakan, silakan ke saya, temui kita, jangan ke orang lain. Itu kita minta kesadaran mereka sendiri, para guru. Kalau kita nanti potong-potong saja, nanti kita jadi broker. Kalau versi saya wajib (peryataan persetujuan pemotongan 5 persen diisi), versi mereka terserah mereka. Kita mengimbau, cuma 5 persen. Itu bukan untuk sekolah, bukan untuk saya, itu untuk dia (guru) kok," pungkas Asli. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebijakan Pembersihan Guru Honoror Ganggu Sistem Pembelajaran di Sekolah
Kebijakan Pembersihan Guru Honoror Ganggu Sistem Pembelajaran di Sekolah

Dia juga menyoroti potensi tumpang tindih antara kebijakan daerah dan kebijakan pusat.

Baca Selengkapnya
Kekurangan Guru hingga Hubungan Keluarga Jadi Alasan Kepala Sekolah Angkat Honorer Tak Sesuai Aturan
Kekurangan Guru hingga Hubungan Keluarga Jadi Alasan Kepala Sekolah Angkat Honorer Tak Sesuai Aturan

Disdik Jakarta telah mengingatkan sejak 2017, agar tak mengangkat guru honorer.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI: 4.000 Guru Honorer di Jakarta Bakal Diberhentikan
Disdik DKI: 4.000 Guru Honorer di Jakarta Bakal Diberhentikan

Data ribuan guru honorer di Jakarta itu didapat dari penambahan yang terakumulasi sejak 2016.

Baca Selengkapnya
Perhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya
Perhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya

Perhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI Buka Suara, Terungkap Penyebab Ratusan Guru Honorer Diberhentikan
Disdik DKI Buka Suara, Terungkap Penyebab Ratusan Guru Honorer Diberhentikan

Per Selasa 16 Juli 2024 total ada 107 guru honorer yang dipecat.

Baca Selengkapnya
Viral, Guru SMP di Medan Ngaku Gajinya Ditahan Kepala Sekolah Hingga Terima Intimidasi
Viral, Guru SMP di Medan Ngaku Gajinya Ditahan Kepala Sekolah Hingga Terima Intimidasi

Sejumlah guru di Medan mengaku belum menerima gaji sebab ditahan kepala sekolah.

Baca Selengkapnya
DPRD DKI Panggil Disdik Pekan Depan Usai Ratusan Guru Honorer Dipecat
DPRD DKI Panggil Disdik Pekan Depan Usai Ratusan Guru Honorer Dipecat

Anggota dewan menyesalkan adanya pemecatan serentak.

Baca Selengkapnya
Dana BOS Digunakan untuk Bayar Gaji Guru Honorer, Jangan Dialihkan ke Program Makan Siang Gratis
Dana BOS Digunakan untuk Bayar Gaji Guru Honorer, Jangan Dialihkan ke Program Makan Siang Gratis

Jika anggaran pendidikan dalam APBN digunakan untuk membiayai program makanan gratis dikhawatirkan akan semakin menghambat peningkatan kualitas pendidikan.

Baca Selengkapnya
PKS Kritik Rencana Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Bikin Gelisah Guru
PKS Kritik Rencana Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Bikin Gelisah Guru

Dia juga menilai tak seharusnya dibahas di pemerintahan saat ini.

Baca Selengkapnya
Viral Tangis Guru di Medan, Gaji Ditahan Kepala Sekolah Hingga Terima Intimidasi
Viral Tangis Guru di Medan, Gaji Ditahan Kepala Sekolah Hingga Terima Intimidasi

Mereka hanya terduduk lemas sambil meratapi upahnya yang tidak kunjung dibayar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kritik Tajam PKS Soroti Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS Siswa di Paripurna DPR
VIDEO: Kritik Tajam PKS Soroti Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS Siswa di Paripurna DPR

Fraksi PKS di DPR mengkritik keras soal program makan siang gratis yang dikabarkan akan menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Baca Selengkapnya
Usai Viral Guru Honorer Kena 'PHK', Plt Disdik Jakarta: 141 Orang Sudah Mengajar Kembali
Usai Viral Guru Honorer Kena 'PHK', Plt Disdik Jakarta: 141 Orang Sudah Mengajar Kembali

Budi menyatakan bahwa mereka sudah kembali mulai Selasa (23/7) ini dan mengajar sesuai dengan tugasnya.

Baca Selengkapnya