Pemprov Aceh berencana kumpulkan benda bersejarah yang tersebar
Merdeka.com - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Museum Negeri Aceh berusaha memulangkan sejumlah benda bersejarah tentang Aceh, yang berada di luar negeri maupun luar daerah. Kepala Disbudpar Aceh, Reza Fahlevi mengatakan, wacana pemulangan benda bersejarah ini tengah dibahas dan perencanaan.
Kendati berhasil dipulangkan, Reza menyatakan hal lebih penting adalah soal proses perawatan. "Soal pemulangan benda bersejarah akan kita rintis, tetapi ide itu bukan soal hanya pemulangan, setelah pemulangan kita tidak bisa menjaga dengan baik untuk apa, biarkan saja di sana dulu," kata Reza Fahlevi di Banda Aceh, Kamis (30/7).
Hal terpenting pemulangan benda bersejarah itu, lanjut Reza, buat menumbuhkan minat generasi muda mencintai museum dan benda bersejarah. Pihak museum dan pemerintah setempat kini berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanannya, terutama memulai proses digital dari benda-benda bersejarah itu.
-
Mengapa artefak tersebut penting? 'Artefak ini adalah karya unik Bogazkoy. Untuk pertama kalinya, kita dihadapkan pada sebuah karya yang dihias dengan pemandangan yang dibuat dengan begitu rumit dan indah.
-
Mengapa artefak ini penting? Dalam sebuah pernyataan pers, Universitas Innsbruck mengatakan relik ini memiliki makna luar biasa karena kelangkaannya di antara artefak Kristen awal.
-
Apa artefak yang ditemukan? Peneliti menemukan sisa-sisa ramuan halusinogen Mesir kuno di dalam sebuah vas bunga berusia 2.200 tahun.
-
Apa saja artefak yang ditemukan? Sebagian besar artefak yang mudah rusak terbuat dari kayu, termasuk wadah kulit pohon betula, batang proyektil, dan tongkat jalan. Artefak lainnya dibuat dengan menggunakan tulang hewan termasuk sepatu bot kulit yang dijahit dan alat-alat tulang dan tanduk yang diukir.
"Secara bertahap, koleksi tidak baru tetapi cara penyajiannya yang baru yaitu salah satunya mendigitalisasinya sesuai perkembangan zaman," ucap Reza.
Buat mendapatkan benda-benda bersejarah tentang Aceh, ujar Reza, mereka menelusuri sebagian berada di Museum Nasional dan sejumlah benda purbakala tentang Aceh tersimpan di Belanda. Pihaknya sekarang sedang menjajaki kerjasama buat mendapatkan jalan keluar mendapatkan relik itu.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Artefak yang direpatriasi diambil selama intervensi Belanda di Bali tahun 1906, dan arca-arca dari Candi Singhasari.
Baca SelengkapnyaPemerintah Belanda akan mengembalikan ratusan artefak berharga yang diambil dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagian besar artefak dicuri setelah perang brutal tahun 1906 yang menewaskan sekitar 1.000 orang Bali.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan Paguyuban Barang Antik Jember menggelar pameran benda-benda kuno.
Baca SelengkapnyaMenurut Fatoni, keberadaan benda sejarah Sumsel harus dijaga, dirawat dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaArtefak-artefak ini ternyata dijual oleh sindikat perdagangan barang antik internasional.
Baca SelengkapnyaJaket Bung Karno, Komitmen Pemimpin Daerah Lanjutkan Perjuangan Sejahterakan Masyarakat
Baca Selengkapnyakirab kedua benda pusaka ini merupakan kegiatan terakhir dalam rangkaian kegiatan di bulan kemerdekaan untuk memperingati HUT Ke-79 RI.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mengira, kawasan Kota Tua hanya ada di Semarang dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaPameran ini menyajikan perkembangan ide dan juga implementasi perpindahan ibu kota negara dari zaman ke zaman.
Baca SelengkapnyaTotal berat dari seluruh temuan ini mencapai 531 kilogram.
Baca SelengkapnyaFirman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca Selengkapnya