Pemprov Bali laporkan akun palsu Gubernur Mangku Pastika ke polisi
Merdeka.com - Akun palsu Facebook mengatasnamakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika membuat resah warga Pulau Dewata. Menyikapi hal ini, Karo Humas Pemprov Bali, Dewa Gede Mahendra Putra melaporkan perkara ini ke Polda Bali. Dia meminta polisi untuk mengusut tuntas.
"Kami melaporkan hal ini sudah meresahkan semua masyarakat Bali. Laporan ini mengatasnamakan pemerintah provinsi Bali," kata Mahendra kepada wartawan, Jumat (11/3).
Laporan ini berdasarkan permintaan Pastika, menurutnya, gubernur sekarang berada di Jakarta sehingga tidak bisa melaporkan hal tersebut.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan akun Facebook palsu terkait Jusuf Hamka? Akun Facebook yang diklaim milik Jusuf Hamka membagikan uang kepada masyarakat umum untuk membangun rumah.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Kenapa akun palsu Jusuf Hamka di Facebook meminta data pribadi? Selain itu, sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.
-
Siapa yang dilaporkan karena diduga menghina Presiden? Butet dilaporkan karena diduga hina Presiden Joko Widodo.
"Dengan laporan ini kami meminta supaya pembuat akun ini ditangkap. Zaman sekarang ini kan sudah canggih kami percayakan kepada Polda Bali," pungkasnya.
Dewa Gede Mahendra Putra datang ke Polda Bali Sekitar pukul 09.00 Wita. Laporan Karo Humas Pemprov Bali ini diterima di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Akun palsu milik gubernur tersebut berisi status yang bersifat SARA dan provokatif. Bahkan di beberapa status, ditulis soal reklamasi yang seolah-olah itu pendapat pribadi Pastika.
"Reklamasi akan tetap berjalan karena sudah saya setujui, dan uang gratifikasi sudah saya terima 500 milyar lumayan untuk pensiun," bunyi status di akun palsu gubernur.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam profil akun @rendytoejeh yang juga disebarkan akun X @Pai_C1 diperlihatkan kalau si polisi merupakan anggota Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Baca SelengkapnyaAkun WhatsApp catut nama Pj Gubernur Bali saat dilantik di Jakarta kemarin itu adalah nomor palsu.
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelaporan itu buntut pernyataan Roy Suryo yang menuding pemilik akun Fufufafa 99% adalah milik Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Arie, terkait akun Fufufafa diyakini tidak ada kaitannya dengan wakil presiden terpilih
Baca SelengkapnyaAkun fufufafa sempat diduga milik Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. Dalam akun itu, banyak menghujat presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAkun WA tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaPelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih baru akan digelar pada 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaIstana buka suara terkait kabar kepemilikan akun Kaskus Fufufafa yang diduga adalah Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaNetizen masih mengaitkan cuitan di akun Fufufafa dengan wakil presiden tepilih, Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca Selengkapnya