Pemprov DKI mau bangun 2 masjid Raya usai Pilkada
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta non-aktif Djarot Saiful Hidayat mengatakan pihaknya berencana membangun dua masjid besar di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Saat ini, Jakarta memiliki 3 masjid besar yang tersebar di 3 kota administrasi, yakni Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat, Jakarta Islamic Center di Jakarta Utara dan Masjid Raya Daan Mogot di Jakarta Barat.
Masjid Raya Daan Mogot rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 April mendatang.
"Kita akan bangun lagi dua masjid raya di Jakarta. Satu Jakarta Timur dan Selatan," kata Djarot saat menghadiri acara 'Mampang Prapatan Bershalawat' di Jalan Kapten Tendean RT 004/RW 001, Jakarta, Minggu (12/3).
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Dimana Mbah Mulyadi mendirikan masjid? Pada 1674, Mbah Mulyadi mendirikan masjid di Kampung Jetis dan diberi nama Masjid Jamik Al-Abror.
-
Siapa yang mendirikan NU dan Muhammadiyah? NU atau Nahdlatul Ulama, didirikan oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Surabaya pada 31 Januari 1926. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912.
-
Kenapa Masjid Jamik direnovasi? Bung Karno yang dahulu sempat mengenyam pendidikan di Insinyur Teknik Sipil dari Technische Hoogeschool (THS) atau dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), berniat untuk merenovasi masjid tersebut karena sudah tak layak dan juga membahayakan jemaah.
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah ada di Indonesia? Salah satu alasan utama bagi pertumbuhan ini adalah kehadiran dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Rencananya, pembangunan dua masjid raya itu akan dilakukan tahun ini tepatnya setelah gelaran Pilgub DKI Jakarta putaran kedua. Pemprov DKI Jakarta masih mencari lokasi untuk pembangunan dua masjid besar tersebut.
"Ya setelah Pilkada dong. Lokasi nanti kita cari. Tapi yang paling penting saya sampaikan itu lokasi pembangunan kantor untuk pengurus surai Muhammadiyah dan pengurus cabang NU. Tahun ini," terangnya.
Dua masjid itu nantinya juga akan dibangun kantor pengurus cabang Nadhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Rencana ini menanggapi keluhan pengurus NU Jakarta Selatan yang mengaku belum memiliki kantor.
"Kita ketemu pengurus NU Jakarta Selatan beliau sampaikan kita enggak ada kantor nih pak. Kita akan bikin kantor pengurus cabang NU dan Muhammadiyah," jelas Djarot.
Pembangunan dua kantor organisasi keagamaan ini diklaim dapat menjadi contoh bagi pengurus di daerah-daerah bahwa NU dan Muhammadiyah bisa bersatu.
"Nah kalau ini memang bisa diwujudkan, saya sudah janji ini maka ini bagus. Bahwa di daerah akan kelihatan. Ini lihat NU dan Muhammadiyah bisa bersatu. Kantornya aja bersebelahan," tandasnya.
Djarot mengaku telah mendapatkan usulan dari pengurus NU dan Muhammadiyah untuk nama dua masjid besar tersebut. Pengurus NU mengusulkan agar nama pendiri NU Mohammad Hasyim Asy'ari dijadikan nama masjid. Sementara, pengurus Muhammadiyah mengusulkan nama Ahmad Dahlan.
"Ada yang usul bagaimana kalau namanya penyandang pendiri NU dan Muhammadiyah saya bilang bisa kita bicarakan bisa saja Masjid Raya KH Hasyim Al Asy'ari, Masjid Raya KH Ahmad Dahlan, bisa saja," ujarnya.
Pihaknya akan membicarakan usulan dari pihak NU dan Muhammadiyah soal nama masjid besar itu. Namun, secara pribadi Djarot mendukung dua nama tersebut.
"Nanti kita bicarakan itu. Tapi kalau saya pribadi secara prinsip setuju. Tinggal sekarang bagaimana, Jakarta Selatan misalkan itu KH. Ahmad Dahlan, Jakarta Timur KH. Hasyim Al Asy'ari. Tinggal di nego saja," imbuh dia.
Mantan Wali kota Blitar ini menyadari peran kedua organisasi keagamaan sangat besar dalam membentengi umat Islam dari ajaran-ajaran radikal.
"Islam yang paling banyak Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah agar bisa jadi membentengi kita dari Islam yang keras yang suka mengkafirkan orang lain," pungkas dia. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Yahya mengatakan Presiden Jokowi merestui rencana PBNU tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain sebagai tempat ibadah, masjid tersebut diharapkan semakin memaksimalkan perannya dalam meningkatkan toleransi antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaFokus membangun mal dalam fase kali ini untuk meramaikan IKN.
Baca SelengkapnyaMenurut Haedar, Muhammadiyah berencana mengembangkan lembaga pendidikan di tingkat dasar menengah di sekitar IKN.
Baca SelengkapnyaNantinya masjid negara IKN ini bisa menampung sekitar 61 ribu jemaah.
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta RK agar membangun hunian bagi rakyat di tengah kota.
Baca SelengkapnyaMasjid Negara IKN ini semakin megah dengan dikelilingi air pada embung buatan.
Baca SelengkapnyaKetua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Kupang, Ambo mengatakan, tempat tersebut selama ini memang tidak pernah dipakai untuk salat Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPKB setuju usulan PKS itu karena setelah RUU DKJ ditetapkan menjadi undang-undang, maka Jakarta bakal berganti status.
Baca SelengkapnyaKawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.
Baca SelengkapnyaPKS ingin agar IKN Nusantara menjadi pusat pemerintahan atau eksekutif
Baca SelengkapnyaPihak regulator di bidang keuangan dan perbankan akan segera melakukan groundbreaking pembangunan kantornya di IKN.
Baca Selengkapnya