Pemprov Jabar Alokasikan Dana Tanggap Darurat Rp 50 miliar
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan Rp 50 miliar melalui anggaran tanggap darurat untuk perbaikan wilayah, logistik dan infrastruktur terdampak bencana. Dengan demikian, alasan kekurangan dana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar tidak berlaku lagi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Iwa Karniwa mengatakan, kebijakan itu merupakan instruksi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Anggaran yang diturunkan diharapkan bisa memperbaiki kondisi wilayah terdampak.
"Prioritas adalah perbaikan jembatan dan jalan yang putus di beberapa titik oleh banjir dan longsor," katanya saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (15/11).
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk antisipasi banjir? Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.'Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya,' kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
-
Dimana saja daerah rawan bencana di Banten? Warga diminta waspada akan kondisi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
Saat ini, pihaknya menunggu data yang disampaikan oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar terkait daerah mana saja yang perlu perbaikan, termasuk tingkat kerusakannya.
Setelah itu, nilai kebutuhannya tinggal diajukan pada Gubernur melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah untuk mengalihkan dana tidak terduga ke pembangunan jembatan menjadi belanja langsung di Dinas Bina Marga.
Terkait logistik, BPBD harus terlebih dahulu mengajukan anggaran yang dibutuhkan. Semuanya harus berdasarkan hasil temuan di lapangan.
"Alokasi Rp 50 miliar tersebut berlaku sampai Desember 2018," terangnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Jabar, Dicky Saromi mengatakan bahwa persediaan logistik semakin menipis. Hal ini dikarenakan peristiwa bencana selalu meningkat.
Ia mengungkapkan bahwa ditandatanganinya pengajuan penganggaran Rp 750 juta pada APBD Perubahan 2018 Jabar belum memenuhi kebutuhan. Untuk menutupinya, ia mengandalkan bantuan dari organisasi atau dinas di pemerintahan.
"Sejak awal tahun susah dibagikan. Logistiknya sekarang hampir habis. Di APBD Perubahan kita dapat tambahan untuk pembelian logistik Rp 750 juta," ujarnya.
Terpisah, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menginstruksikan jajarannya melakukan penyelidikan terkait ada potensi bencana banjir dan longsor, yang terjadi di seluruh wilayah hukum Polda Jabar.
Ia menjelaskan, penyelidikan mencakup hal yang berbau pelanggaran. Seperti penebangan pohon di bukit yang dilarang.
"Siapa yang melakukan penebangan seperti yang lalu diproses hukum," ungkap Agung usai memimpin Apel Gelar Siaga Darurat Bencana.
Jika dalam penyelidikannya didapati faktor kesengajaan, maka pelaku dan pihak terlibat akan diproses secara hukum. "Iya kalau ada temuan kita proses hukum, ditindak lanjuti kalau ada alat bukti diproses hukum," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaKorban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lampung dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTeguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono sudah menyiapkan tindakan termasuk antisipasi kekeringan.
Baca Selengkapnyahujan yang melanda menyebabkan kenaikan status pintu air (PA) Karet menjadi Siaga 3 (Waspada).
Baca SelengkapnyaIsnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaAda pula genangan yang terjadi karena disebabkan oleh banjir pesisir atau Rob
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca Selengkapnya