Pemprov Jabar ingatkan PT KCIC hati-hati soal perubahan status tata ruang Walini
Merdeka.com - Pemprov Jabar mempersoalkan ihwal status tata ruang Walini, di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang akan dijadikan transit oriented development (TOD) atau stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Sebab PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) juga akan menjadikan TOD Walini sebagai pusat komersial dan perdagangan atau jasa.
"PT KCIC ingin kawasan tersebut berubah zona menjadi B2, sementara saat ini kawasan telah ditetapkan sebagai kawasan budidaya pertanian atau pembangunan yang tidak massif atau B4," kata Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa di Bandung, Kamis (24/8).
Dengan begitu Pemprov Jabar meminta PT KCIC untuk mengambil langkah hati-hati terkait perubahan status tata ruang Walini tersebut. Penekanan ini juga sudah disampaikan dalam rapat terbatas terkait proyek nasional di Jabar dengan Presiden Jokowi. "Karena penekanannya yakni proyek kereta cepat Jakarta-Bandung," jelasnya.
-
Kapan Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai beroperasi komersial? Jadwal Kereta Cepat Jakarta Bandung akan beroprasi secara komersial mulai 1 Oktober 2023.
-
Siapa yang memproduksi Kereta Cepat Jakarta Bandung? Adapun kereta yang digunakan adalah produksi dari China, yakni CR400AF.
-
Kenapa rel kereta api dibangun di Bandung? Agar mudah diangkut dengan biaya murah dan jarak yang dekat, pemerintah melalui perusahaan jawatan kereta api membangun jalur rel.
-
Mengapa kereta api dibangun di Padang Panjang? Di Sumatera Barat, wacana pembangunan rel kereta api oleh kolonial Belanda digunakan untuk distribusi kopi dari daerah pedalaman, seperti Bukittinggi, Payakumbuh, Tanah Datar, hingga Pasaman menuju ke pusat kota yaitu Padang.
-
Kenapa KCIC yakin Kereta Cepat bisa mendongkrak ekonomi? PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yakin Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal mendongkrak perkonomian dan sektor pariwisata Indonesia.
-
Kenapa BRT Trans Jateng dipindahkan ke Terminal Kutoarjo? Dengan pengalihan tersebut, calon penumpang mendapat tempat yang lebih representatif.
Menurutnya selain permintaan perubahan zonasi dari PT KCIC terkait rencana pembangunan TOD Walini, ada juga kawasan wisata dan agroindustri terpadu dan kampus ITB sendiri yan belum terakomodir dalam Rancangan Peraturan Presiden Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung.
Raperpres yang sudah terkatung-katung sejak dua tahun terakhir ini sendiri baru menetapkan dan menuangkan jalur trase, stasiun dan depo kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Baik Pusat dan Pemprov Jabar akan sangat hati-hati menyikapi persoalan ini," ujarnya.
Rapat sendiri menurut Iwa meminta agar kementerian dan lembaga terkait segera membahas penerbitan Raperpres Cekungan Bandung, terutama bisa mengakomodasi proyek kereta cepat yang terhubung dengan 8 titik kereta ringan Bandung tanpa mengganggu daya dukung lingkungan.
"Ini akan segera dibahas karena Raperpres-nya sudah masuk ke Sekretaris Kabinet," tuturnya.
Iwa mengaku Pemprov Jabar meminta agar perubahan zonasi di Walini ini disikapi hati-hati dengan mengedepankan kajian yang komprehensif. "Tinggal kita menunggu perkembangan ini, prinsipnya Pemprov Jabar akan membantu sesuai arahan Bapak Presiden," imbuhnya.
Dalam rapat terbatas antara Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan beberapa waktu lalu, Iwa memastikan dalam arahannya Presiden meminta agar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, Menteri ATR/BPN dan Gubernur Jabar menjadikan RTRW Provinsi sebagai dasar hukum untuk mempercepat penyelesaian masalah terkait tata ruang.
"RTRW Provinsi diminta menjadi pegangan agar proyek kereta cepat ini tidak menemui kendala lagi di lapangan, dan permasalahan RTRW menjadi jelas,"tegasnya.
Pemprov Jabar juga mendorong agar PT KCIC terus menerus melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah yang jalurnya dilewati kereta cepat. Koordinasi ini terutama terkait masterplan TOD di Karawang, Walini dan Tegalluar, Kabupaten Bandung.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Kereta Cepat Whoosh memiliki 4 stasiun yakni Halim-Jakarta, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.
Baca SelengkapnyaMulai 2025, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan berhenti di Stasiun Karawang.
Baca SelengkapnyaKA Perkotaan Bandung dipilih menjadi salah satu proyek yang ditawarkan mengingat perannya sangat strategis menghubungkan layanan Kereta Cepat Whoosh.
Baca SelengkapnyaSoft launching stasiun Tanah Abang yaitu penambahan jalur, peron, dan integrasi antarmoda.
Baca SelengkapnyaStasiun Kereta Cepat Karawang akan menjadi salah satu titik strategis dalam pengembangan sistem transportasi.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap, tersambungnya Tol Cisumdawu dari ujung ke ujung bakal turut mendongkrak penggunaan Bandara Kertajati.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan tol ke stasiun masih tahap pengukuran.
Baca SelengkapnyaPT KCIC membantah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung membuat PT Wika merugi hingga Rp7,2 triliun.
Baca SelengkapnyaProyek tol ini merupakan ruas tambahan dari Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), yang memiliki 5 seksi dengan total panjang sekitar 97,27 Km.
Baca SelengkapnyaPT KCIC bakal membuka tiga jalan akses baru menuju stasiun baru tersebut.
Baca SelengkapnyaMenhub berharap Nusantara bisa turut menjadi pintu gerbang pengiriman barang ke wilayah Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaPesawat berbadan lebar tidak dapat mendarat di Bandara Husein Sastranegara.
Baca Selengkapnya