Pemprov Jabar Optimalkan Jasa Medivest Atasi Limbah Covid-19
Merdeka.com - Penanggulangan pandemi Covid-19 menuntut andil dan kontribusi nyata semua pihak yang terkait, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Fenomena lonjakan kasus aktif pasca libur idul fitri membutuhkan antisipasi yang cepat, tepat dan akurat.
Seperti diketahui, kini setiap elemen masyarakat terus berupaya aktif berkontribusi demi pertumbuhan ekonomi Adaptasi Kebiasaan Baru yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menuntut pola perilaku yang sesuai agar menjadikan alat pengendali yang mumpuni bagi terciptanya keselamatan masyarakat Jawa Barat, pada khususnya.
Keandalan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), komitmen penunjang keselamatan jadi andalan, tidak lain guna saling meningkatkan nilai dukung dari setiap pihak yang terkait. Maka, salah satunya adalah pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Infeksius yang mumpuni tidak luput jadi perhatian.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
-
Siapa yang membersihkan limbah? Pada Minggu (4/6) lalu, sejumlah aktivis bersama warga membersihkan limbah busa tersebut.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Rokan mengelola limbah air? Pengelolaan limbah air terproduksi dilakukan dengan lahan basah buatan (Constructed Wetland) yang berbasis teknologi hidro.
-
Bagaimana limbah pabrik sampai ke bendungan? Air buangan dari pabrik tersebut diduga dialirkan ke sungai yang bermuara ke Bendungan Barugbug.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Mengapa pengelolaan limbah B3 penting untuk kesehatan? Limbah B3 yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
PT Jasa Medivest, entitas anak perusahaan BUMD Provinsi Jawa Barat, tengah mengedepankan produktivitas 2 (dua) mesin incinerator berteknologi ramah lingkungan dengan kapasitas maksimum 24 ton per harinya untuk menanggulangi load limbah B3 Infeksius yang bersumber dari Fasyankes (RS, Puskesmas, Klinik , Laboratorium dll).
PT Jasa Medivest berkomitmen untuk mengelola limbah B3 Infeksius secara mumpuni. Hal ini diawali dengan upaya minimalisir risiko sentuhan fisik pada proses pengangkutan limbah dengan penyediaan wheeled bin / wadah beroda pada setiap fasyankes yang bekerjasama. Petugas operasional mengenakan Alat Perlindungan Diri (APD) melakukan disinfeksi limbah pada Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Fasyankes, kemudian membawa limbah Covid-19 ke plant dawuan.
"Berfokus pada pengolahan di plant dawuan, limbah Covid-19 kami pastikan jadi prioritas untuk dimusnahkan secara mumpuni melalui 2 (dua) mesin berteknologi insinerasi yang ramah lingkungan, mampu memusnahkan 500 kilogram limbah B3 infeksius per jamnya untuk masing-masing kapasitas insinerator. Tidak berhenti di sana, Kami juga pastikan pengelolaan residu hasil bakarnya sampai pada pihak pengelola sanitary landfill yang berizin. Semuanya tercatat pada neraca limbah yang secara rutin kami laporkan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia," pungkas Direktur PT Jasa Medivest, Olivia Allan.
Saat ini, kami tengah berupaya mengoptimalkan financial close untuk segera membangun penambahan 2 (dua) mesin incinerator ramah lingkungan di plant dawuan, sehingga kelak PT Jasa Medivest mampu mengelola hingga 48 ton limbah B3 Infeksius per harinya.
Sepanjang Tahun 2020, load limbah covid-19 yang kami musnahkan berjumlah 730 ton, adapun timbulan berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, melalui optimalisasi kerjasama transporter eksternal.
"Tentunya, catatan penting ini kami jadikan acuan. Tahun 2021, kami meracik strategi yang lebih mengedepankan peran transporter internal. Mei 2021, lima unit armada berizin kami tambahkan sehingga total Dua Belas (12) armada berizin telah hilir mudik mengangkut limbah B3 Infeksius dari sejumlah fasyankes di provinsi Jawa Barat," jelas Olivia.
Pada situasi pandemi, kami terus mendukung upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota dan fasyankes swasta untuk dapat mewujudkan akselerasi penanggulangan limbah covid-19 di Indonesia.
Sampai dengan Bulan Mei 2021, load limbah covid-19 yang kami musnahkan di plant dawuan berjumlah 337,7 ton, adapun limbahnya merupakan timbulan yang berasal dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan sejumlah daerah lainnya (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengolahan limbah yang tidak tepat dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaAPD itu pun sekali pakai yang nantinya akan dilebur bersama insinerator.
Baca SelengkapnyaFasilitas ini dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan, khususnya dari PLTU.
Baca SelengkapnyaDari anggaran tersebut Pemprov akan menggunakan lumpur dan hujan buatan untuk memadamkan kebakaran di TPA Sarimukti.
Baca SelengkapnyaDalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPjs. Sukra Negara secara langsung mencoba pengolahan sampah dengan memasukkan sampah langsung ke dalam mesin yang didatangkan langsung dari Korea ini
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Citarum semakin membaik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat tetap berperan menanggulangi pencemaran di sungai itu.
Baca SelengkapnyaOIKN menyediakan tempat pembuangan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaMencegah pencemaran, pengawasan dan kontrol bakal terus digencarkan.
Baca Selengkapnya"Kami satu-satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW Kawasan Bebas Sampah (KBS)."
Baca SelengkapnyaTotal luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF).
Baca Selengkapnya