Pemprov Jateng dan Pemkab Beda Tetapkan Status Zona Covid-19 Banjarnegara
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat kasus Covid-19 kian meningkat dari minggu sebelumnya. Ada 25 Kabupaten Kota di Jateng yang masuk zona merah, termasuk Kabupaten Banjarnegara.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan, dari 25 kabupaten kota tersebut, kasus aktif tertinggi terjadi di Kudus. Disusul Kendal dan Kota Semarang.
"Tapi kasus aktif tertinggi masih Kudus 1.694, Kendal 1.611, Kota Semarang 1.510, Kebumen 1.024, Sragen 907. Maka saya akan kirimkan instruksi khusus," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (28/6).
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Dimana saja daerah rawan bencana di Banten? Warga diminta waspada akan kondisi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana saja kekeringan terjadi di Jateng? Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, mengatakan bahwa saat ini ada 30 kabupaten atau kota di Jateng yang telah menetapkan status siaga bencana. Pernyataan Suharyanto itu ia sampaikan pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Kekeringan Jawa Tengah yang digelar di Gedung Gradika Bhakti Praja Semarang.
Terpisah, Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, menegaskan bahwa Kabupaten Banjarnegara tidak masuk dalam zona merah kasus Covid-19. Bupati mengatakan, bahwa status Kabupaten Banjarnegara masih hijau-kuning.
"Saya tegaskan bahwa sampai dengan hari ini, Selasa tanggal 29 Juni 2021 saya nyatakan Banjarnegara masih zona hijau-kuning," kata Budhi. Dikutip dari Liputan6.com, Rabu (30/6).
Budhi mengatakan, dari 266 desa dan 12 kelurahan yang ada di Banjarnegara, hanya ada satu desa yang saat ini masuk zona oranye. Itu pun sebenarnya hanya satu RT. Namun, wilayah tersebut saat ini terus dipantau oleh pemerintah kabupaten.
"Ada satu desa yang statusnya zona oranye. Kalau keseluruhan yakni 278 desa dan kelurahan di Banjarnegara hijau-kuning kecuali satu desa itu, dan itupun hanya satu RT," dia menegaskasn.
Bupati menyebut, saat ini jumlah pasien Covid-19 yang tengah dirawat di empat rumah sakit di Banjarnegara 168 orang. Sedangkan isolasi mandiri 728 orang dan karantina di Puskesmas 12 orang.
Dia juga merinci jumlah akumulatif sejak bulan Maret 2020 sampai Juni 2021. Kasus Covid-19 di Banjarnegara ada 4.719 orang. Dari jumlah tersebut 3.552 orang dinyatakan sembuh.
"Sementara yang meninggal dunia dari bulan Maret 2020 sampai sekarang ada 251 orang. Dan yang dalam perawatan 916 orang yang terdiri dari rawat inap di 4 rumah sakit 162 orang, isoman 738 orang dan karantina di Puskesmas Sigaluh 16 orang," bebernya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, dr Latifa Hesti Purwaningtyas juga menjelaskan perihal perbedaan status zona di Banjarnegara.
Perbedaan ini karena Pemkab Banjarnegara mengacu pada PPKM Mikro, di mana apabila dalam 1 RT tidak ada kasus berarti hijau, kalau ada kasus antara 1-2 itu kuning, kasusnya 3-5 itu oranye dan lebih dari 5 orang itu merah.
Sedangkan dari pemerintah provinsi ada 14 kriteria. Di antaranya, kasus aktif, kasus sembuh, BOR rumah sakit, BOR ICU serta kriteria lainnya. Bisa juga terjadi karena data di website belum di-update, sehingga angkanya masih merupakan data lama.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya