Pemprov Jateng kucurkan Rp 1 miliar atasi bencana kekeringan
Merdeka.com - Untuk mengatasi bencana kekeringan yang sudah terjadi di 25 titik di kabupaten/kota di Jawa Tengah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengalokasikan atau menyediakan dana sebesar antara Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar.
Pernyataan itu disampaikan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo disela-sela melakukan droping air di kawasan yang dilanda bencana kekeringan di Masjid Muawwanah di Dusun Ngronggo, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, Rabu(17/9).
Ganjar menyatakan salah satu cara mengatasi bencana kekeringan yang datang setiap tahunya, Pemprov mengimbau salah satu langkah adalah membuat embung-embung (tempat penampungan air) di beberapa kawasan rawan bencana kekeringan.
-
Dimana energi panas bumi bisa didapatkan? Di beberapa tempat di dunia, panas bumi dapat diambil langsung dari permukaan bumi atau dengan mengebor sumur panas bumi.
-
Mengapa cuaca ekstrem terjadi di Jateng? Potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
-
Kapan cuaca panas ekstrem di Jawa Tengah? Akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Cuaca ekstrem pula melanda Provinsi Jawa Tengah.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
"Pemprov Jateng sediakan dana Rp 800 juta sampai Rp 1 miliar. Tidak semua warga tahu bagaimana teknis embung, sehingga mereka takut jika tanah mereka dijadikan embung akan terjadi longsor. Mereka tidak tahu, perlu adanya pengembangan pengetahuan terkait soal teknis embung ini," katanya.
Dana itu, akan disalurkan secara cepat kepada masyarakat di daerah yang membutuhkan adanya ketersediaan air jika musim kemarau tiba. Bahkan, Ganjar menjamin dana yang dibuat untuk membuat embung ini tidak dari APBD maupun APBN namun bisa dicairkan secara cepat.
"Saya bisa carikan sumber-sumber keuangan yang bisa dipakai untuk secepat mungkin. Maka saya tadi katakan, anda siap besok? Besok akan langsung saya kirim. Biar ini ada solusinya," terang Ganjar.
Selain itu, jika ada beberapa warga yang tidak setuju tanahnya akan terancam longsor, maka pihak pemerintah kabupaten/kota atau desa akan ditugaskan Pemprov Jateng untuk mencarikan tanah dijadikan sebagai sarana embung secara cepat.
"Mereka tidak mau jika tanahnya dijadikan embung. Maka kita carikan tanah untuk embung melalui bu kades sudah kita perintahkan untuk mencari tanah. Kita cek, kita tentukan dan bereskan administrasinya. Kalau perlu, sekarang ini masih musim kering kita kebut proses pembuatannya," tuturnya.
Jika musim penghujan tiba, maka embung-embung akan berfungsi menampung air dan kemudian disaat musim kemarau embung tersebut akan menjadi salah satu mata air yang bisa dinikmati kepentingan bagi warga yang daerahnya terkena bencana kekeringan dan kekurangan air.
"Jika musim hujan sudah jadi harapan saya banyak air yang bisa ditampung untuk ditabung. Kalau ini ya kita kerjakan dan selesaikan segera," tukasnya.
Kepala Bakorwil I Indra Surya yang memantau bencana kekeringan di wilayah Rembang, Blora, Pati, Salatiga dan Demak menyatakan kekeringan sudah menimpa wilayahnya sudah sejak tiga bulan yang lalu.
"Dampak kekeringan ini mulai dari kurangnya air untuk mandi dan minum kemudian beberapa tanah dan tanaman pecah-pecah, tidak ada curah hujan. Kami sudah kirim atau droping air ke beberapa kabupaten Salatiga, Semarang, Pati," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar telah menggulirkan sejumlah program untuk mengatasi masalah krisis air masyarakat.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo membangun embung di daerah-daerah yang kesulitan air khususnya saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap Embung Glebeg bisa dimanfaatkan masyarakat secara optimal.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Barat mengalami krisis air bersih dan kekeringan di sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaGanjar Gandeng Baznas Percepat Pengentasan Kemiskinan Lewat Bantuan RTLH dan Modal Usaha.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut SPAM Desa Gendoang mampu mengaliri air bersih tak kurang dari 200 rumah yang selama ini mengandalkan air sungai untuk keperluan mandi dan cuci.
Baca SelengkapnyaKementan memastikan akan melakukan gerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya iklim ekstrem yang mempengaruhi jalannya produksi pangan.
Baca SelengkapnyaKementan meninjau secara langsung area persawahan di dua Kecamatan Kabupaten Indramayu yang mengalami Kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, keluhan dari para nelayan harus segera direspons pemerintah agar nelayan bisa sejahtera.
Baca SelengkapnyaDampak kekeringan akibat El Nino mulai terasa pada 9 kabupaten di Jateng.
Baca SelengkapnyaKelangkaan pupuk terjadi kerena ada salah sasaran pemberian subsidi pupuk.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca Selengkapnya