Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemprov Sulsel Belum Prioritaskan Pendataan Anak Yatim Piatu akibat Covid-19

Pemprov Sulsel Belum Prioritaskan Pendataan Anak Yatim Piatu akibat Covid-19 Keluarga berziarah di TPU Covid-19. ©2021 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) belum memprioritaskan untuk melakukan pendataan anak yang menjadi yatim piatu akibat orang tuanya meninggal terpapar Covid-19. Alasannya, angka kematian orang tua akibat terpapar virus corona belum signifikan.

"Belum ada data pastinya, belum bisa karena belum signifikan. Belum menjadi prioritas (pendataan anak menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal akibat Covid-19), masih seputar kasus-kasus seperti dampak teroris dan anak korban kekerasan," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulsel Fitriah Zainuddin kepada merdeka.com melalui telepon, Rabu (11/8).

Ia mengaku kondisi di Sulsel berbeda dengan Provinsi Jawa Timur yang mencatat banyak anak menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Selain itu, pihaknya juga belum mendapatkan laporan dari kabupaten/kota soal pendataan anak terdampak Covid-19.

Orang lain juga bertanya?

"Belum ada laporan dari kabupaten/kota, karena kita kan provinsi fungsinya koordinasi. Kita memang sedang menyampaikan, tapi teman-teman di daerah itu belum ada (data)," tuturnya.

Selain itu, imbuh Fitriah, pihaknya juga belum mendapatkan laporan dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sulsel terkait angka kematian yang berdampak pada anak. Ia mengaku sudah sempat menanyakan hal tersebut ke Satgas Covid-19, tetapi belum juga mendapatkan data.

"Saya pernah tanya, karena kita kan punya Satgas Covid-19, katanya belum ada pendataan. Saya juga sudah tanya ke Pak Kadis Kesehatan, mereka juga belum ada datanya," ungkapnya.

Terpisah, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga mengaku belum memiliki data terkait jumlah anak yang menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19. Ia mengaku baru akan mengecek hal tersebut ke DP3A Makassar.

"Belum ada datanya. Nanti saya cek," ujarnya singkat.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Anak Orang Kaya juga Ada yang Stunting
Jokowi: Anak Orang Kaya juga Ada yang Stunting

Stunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio

Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Nihil Pendaftar, Bakal Cakada di Sulsel Tak Minat Maju Lewat Jalur Perseorangan
Nihil Pendaftar, Bakal Cakada di Sulsel Tak Minat Maju Lewat Jalur Perseorangan

KPU Sulsel telah menutup pendaftaran Pilkada Serentak 2024 jalur perseorangan

Baca Selengkapnya
Jokowi: Setiap Tahun Angka Stunting Terus Menurun
Jokowi: Setiap Tahun Angka Stunting Terus Menurun

Jokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.

Baca Selengkapnya