Pemprov Sulsel Belum Prioritaskan Pendataan Anak Yatim Piatu akibat Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) belum memprioritaskan untuk melakukan pendataan anak yang menjadi yatim piatu akibat orang tuanya meninggal terpapar Covid-19. Alasannya, angka kematian orang tua akibat terpapar virus corona belum signifikan.
"Belum ada data pastinya, belum bisa karena belum signifikan. Belum menjadi prioritas (pendataan anak menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal akibat Covid-19), masih seputar kasus-kasus seperti dampak teroris dan anak korban kekerasan," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulsel Fitriah Zainuddin kepada merdeka.com melalui telepon, Rabu (11/8).
Ia mengaku kondisi di Sulsel berbeda dengan Provinsi Jawa Timur yang mencatat banyak anak menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Selain itu, pihaknya juga belum mendapatkan laporan dari kabupaten/kota soal pendataan anak terdampak Covid-19.
-
Mengapa realisasi perlinsos Kemensos tahun 2023 rendah? 'Ini yang menjelaskan pada saat kami menjelaskan kenaikan 2 bulan pada bansos Kemensos mencapai cukup tinggi adalah akibat baseline 2023 dari bansos Kemensos pada bulan Januari—Februari yang memang waktu itu rendah akibat masih adanya penataan kembali kerja sama antara Kemensos dan perbankan,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana orangtua yang kurang terlibat bersikap? Mereka jarang menetapkan aturan dan tidak memberikan panduan atau harapan perilaku.
-
Apa ciri orang tua yang kurang terlibat? Ciri Neglectful ParentingJauh dari tindakan emosional anakMembatasi interaksi dengan anak-anak mereka karena terlalu terbebani oleh masalah mereka sendiri.Memberikan sedikit atau tanpa pengawasan pada anak.Hanya memberi sedikit harapan atau kadang tidak sama sekali tuntutan pada perilaku anak.Menunjukkan sedikit kehangatan, cinta, dan kasih sayang terhadap anak-anak mereka.
-
Kenapa angka kesembuhan kanker anak di Indonesia rendah? Salah satu dampak serius dari keterlambatan diagnosis adalah rendahnya angka kesembuhan bagi anak-anak penderita kanker di Indonesia. Dr. Yaulia menyebutkan bahwa prevalensi kesembuhan kanker anak di Indonesia hanya berkisar antara 20-35 persen.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
"Belum ada laporan dari kabupaten/kota, karena kita kan provinsi fungsinya koordinasi. Kita memang sedang menyampaikan, tapi teman-teman di daerah itu belum ada (data)," tuturnya.
Selain itu, imbuh Fitriah, pihaknya juga belum mendapatkan laporan dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sulsel terkait angka kematian yang berdampak pada anak. Ia mengaku sudah sempat menanyakan hal tersebut ke Satgas Covid-19, tetapi belum juga mendapatkan data.
"Saya pernah tanya, karena kita kan punya Satgas Covid-19, katanya belum ada pendataan. Saya juga sudah tanya ke Pak Kadis Kesehatan, mereka juga belum ada datanya," ungkapnya.
Terpisah, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga mengaku belum memiliki data terkait jumlah anak yang menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19. Ia mengaku baru akan mengecek hal tersebut ke DP3A Makassar.
"Belum ada datanya. Nanti saya cek," ujarnya singkat.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKPU Sulsel telah menutup pendaftaran Pilkada Serentak 2024 jalur perseorangan
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.
Baca Selengkapnya