Pemprov Surabaya serahkan warganya ke polisi jika terbukti ikut ISIS
Merdeka.com - Pemkot Surabaya, Jawa Timur akan berupaya memulangkan enam warganya yang ditangkap polisi di Turki, setelah dikabarkan hilang bersama 10 WNI lainnya saat mengikuti Smailing Tour (24/2).
Ketika dikabarkan hilang, 16 WNI ini diduga kuat akan bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suria (ISIS). Semua WNI diamankan polisi, ketika hendak menyeberang ke Suria. Saat ini, mereka berada di penampungan.
"Kami segera koordinasikan masalah ini dengan duta besar yang ada di sana (Turki), sehingga kami bisa mendapatkan informasi yang jelas," kata Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana di Balai Kota Surabaya, Kamis (12/3).
-
Siapa yang ditemuinya di Surabaya? Ketika mengunjungi Surabaya, KD menyempatkan diri untuk bertemu dengan Azriel, yang saat ini sedang menjalani studi S2 di kota tersebut.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Mengapa orang Hakka datang ke Surabaya? Dikutip dari kanal YouTube Bina Budaya, orang-orang Hakka mengungsi dari Tiongkok karena ada gejolak politik di negerinya. Salah satu tujuan pelarian itu adalah Kota Surabaya.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
Politikus yang baru saja kembali terpilih sebagai Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya ini juga meyakinkan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin memulangkan enam warganya yang masih tertahan di Turki.
"Kita ini kan bangsa dan negara yang berdaulat, kalau memang tercatat sebagai warga negara kita, harus kita pulangkan dulu. Baru kemudian diproses sebagaimana mestinya, jika memang terbukti menjadi bagian kelompok ISIS, maka kami akan menyerahkan kepada aparat hukum di negeri kita. Jadi diadili di negeri kita juga, kalau memang bersalah," tegas Wisnu.
Seperti diketahui, pada 24 Febuari lalu, 16 dari 25 WNI yang mengikuti Smailing Tour, memisahkan diri dari kelompoknya saat tiba di Bandara Internasional Ataturk. Mereka menumpang Turkish Airline TK-67.
Ke 16 orang ini, mengaku akan segera bergabung lagi dengan rombongannya pada 26 Februari di Kota Pamukkale. Namun, hingga 4 Maret, saat mereka harus kembali ke Jakarta, mereka tidak juga kembali bergabung dengan rombongannya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaMomen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan data dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca Selengkapnya