Pemred Media Online di Medan Disiram Air Keras oleh Orang Tak Dikenal
Merdeka.com - Persada Bhayangkara Sembiring yang merupakan pemimpin redaksi (pemred) salah satu media daring di Kota Medan disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (25/7) sekitar pukul 21.40 WIB. Rekan korban, Bonni Manullang, mengatakan penyiraman air keras dialami Persada di daerah Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Akibatnya, Persada mengalami luka pada bagian wajahnya dan membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. "Saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan," ujar Bonni, Senin (26/7).
Usai disiram dengan air keras oleh OTK, kemudian korban menghubungi Bonni untuk meminta pertolongan.
-
Mengapa luka di wajah mengganggu? Luka pada wajah dapat menjadi masalah yang mengganggu, baik dari sisi penampilan maupun kenyamanan. Berbagai penyebab seperti jerawat, cedera, atau infeksi dapat meninggalkan bekas luka yang sulit dihilangkan.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Kenapa pria disabilitas itu mengalami luka? Semua kondisi tersebut tak lain disebabkan oleh kekejaman militer Israel terhadap para tawanan perang.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Siapa yang mengalami cedera? Hal ini disebabkan oleh cedera yang dialami Riccardo Calafiori, yang telah dipulangkan kembali ke Arsenal.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
"Saya ditelepon korban, katanya ada yang menyiramkan air keras ke wajahnya di Simpang Selayang. Korban meminta saya datang ke lokasi untuk menolongnya. Kemudian, setibanya di tempat kejadian langsung membawanya ke RS Adam Malik menggunakan sepeda motor," ungkap Bonni.
Berdasarkan keterangan korban kepada Bonni, pelaku penyiraman air keras berjumlah dua orang dan mengendarai sepeda motor. Sebelumnya, kata Bonni, korban membuat janji untuk bertemu dengan seseorang di Simpang Selayang.
"Saat tiba di lokasi korban turun dari sepeda motornya dan menunggu di tepi jalan. Namun, teman yang akan dijumpanya belum tiba di lokasi. Tak lama berselang, datang dua orang pria dengan menggunakan sepeda motor dan salah satunya turun langsung menyiramkan sesuatu ke wajah korban. Ternyata itu air keras," jelasnya.
Bonni menduga penyerangan yang dialami korban berkaitan dengan profesinya sebagai wartawan. Namun, saat ini belum ada keterangan dari polisi terkait penyiraman air keras terhadap Persada.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang pelaku ditangkap, satu pelaku lagi buron.
Baca SelengkapnyaSetelah mengantar pacarnya pulang, Angga, warga Palembang Sumsel disiram air keras oleh orang tak dikenal hingga matanya mengalami cidera parah.
Baca SelengkapnyaStanlly belum menjelaskan secara gamblang penangkapan pelaku, termasuk motif penyiraman air keras.
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca SelengkapnyaKapolsek Sako belum dapat menjelaskan secara gamblang kronologi kejadian dan penyebabnya.
Baca SelengkapnyaDetik-detik penyiraman air keras terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban hendak ke sekolah.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita menjadi korban penganiayaan oleh pria.
Baca SelengkapnyaEmosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku membeli bahan kimia itu memakai uang jajan sebesar Rp25 ribu.
Baca SelengkapnyaVideo detik-detik pemuda dan pemudi itu disiram orang tidak dikenal viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBerutnung sungai tempat korban dilempar tidak terlalu dalam.
Baca Selengkapnya