Pembunuh tiga polisi di Bima diduga pelakunya sama
Merdeka.com - Pembunuh tiga anggota polisi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, diduga pelakunya masih orang yang sama, kata Kapolda Nusa Tenggara Barat Brigjen Pol Moechgiyarto.
"Dari hasil penyelidikan kami, jenis peluru yang ditemukan pada korban, sama seperti bukti kasus penembakan sebelumnya," kata Brigjen Pol Moechgiyarto di Mataram, seperti diberitakan Antara, Selasa (26/8).
Namun, terkait hal itu, pihaknya belum dapat memastikan apakah pembunuh ketiga polisi itu hanya satu orang pelakunya. "Ini masih dugaan, kami akan terus melakukan pengembangan sampai pelakunya terungkap," katanya.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Dimana senjata ditemukan? Artefak ini ditemukan di lokasi proyek perluasan jalan raya pada Agustus lalu di sebuah situs bernama Løsning Søndermark.
-
Siapa yang menemukan senjata itu? Tombak Schoningen yang ditemukan di Jerman pada 1990-an mengungkap banyak informasi tentang bagaimana kehidupan manusia Neanderthal.
Tiga anggota polisi di Bima meninggal pada waktu dan tempat yang berbeda, yakni Ipda Hanafi (Satuan Narkoba Polres Bima) meninggal ditembak orang tak dikenal pada 28 Maret 2014 di Jalan Sultan Muhammad Salahudin Kota Bima, Bripka M Yamin meninggal ditembak pada 2 Juni 2014 dekat rumahnya di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, dan Iptu Abdul Salam, Kapolsek Ambalawi, Bima.
Tim penyelidikan yang dilakukan oleh anggota Polres Kota Bima dibantu anggota Polda NTB, telah membandingkan bukti-bukti pembunuhan Iptu Abdul Salam dengan kejadian-kejadian sebelumnya.
"Kami baru menemukan adanya kesamaan jenis peluru dan senjata yang digunakan pelaku," ucapnya.
Terkait hal itu, pihaknya akan terus mengumpulkan data dan mencari bukti-bukti lainnya yang dapat memperkuat penyidik dalam mengungkap pelaku," ujarnya.
Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal itu rata-rata menembak di bagian kepala korban, begitu juga yang dialami oleh Kapolsek Ambalawi Iptu Abdul Salam pada Sabtu (16/8) pagi.
Iptu Abdul Salam dipastikan meninggal akibat ditembak setelah dilakukan otopsi oleh tim forensik Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB bersama dokter dari Polda NTB, dengan menemukan serpihan logam yang bersarang di kepalanya.
Polda NTB berharap kepada tim agar pelaku pembunuhan tiga anggotanya segera terungkap karena kasus itu menyangkut citra dan harga diri kepolisian. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban inisial SB yang merupakan sesama pencuri karena pembagian hasil curian tidak rata.
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaKetiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu antara lain berinisial FS, AR, dan MS.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca Selengkapnya