Pemuda di Mataram Ditangkap Usai Hina Palestina dan Israel di Media Sosial TikTok
Merdeka.com - Seorang pemuda di Mataram berinisial UC (23) harus berurusan dengan hukum setelah mengunggah video penghinaan terhadap Palestina di media sosial TikTok.
"Terkait akun TikTok yang bersangkutan sudah kami sita dan sekarang di bawah pengendalian penyidik. Termasuk juga dengan akun facebooknya," kata Kanit I Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda NTB AKP Priyo Suhartono, Selasa (18/5). Dilansir Antara.
UC ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat Pasal 45A ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
-
Mengapa tentara Israel mengunggah video di media sosial? Mereka (tentara Israel) memposisikan (tahanan Palestina) dalam keadaan tengkurap. Mereka mengikat tangan dan kakinya. Ada sekitar delapan atau sembilan tentara. Mereka menanggalkan pakaiannya. Seorang kapten datang dan menyemprotkan sesuatu ke punggungnya. Seekor anjing berada di sana. Mereka melepaskan anjing itu kepadanya. Anjing itu memperkosa pemuda tersebut. Anjing itu benar-benar memperkosanya. Pemerkosaan.
-
Siapa yang mengejek warga Palestina? Seperti dalam video lain yang diunggah oleh @aobaidaat saat seorang tentara wanita Israel mengejek seorang pria Palestina yang menjadi korban serangan Israel.
-
Kenapa kata-kata bela Palestina dibagikan di medsos? Kata-kata bela Palestina bisa dibagikan di media sosial sebagai bentuk dukungan.
-
Siapa yang kehilangan centang biru TikTok karena mendukung Palestina? Atta Halilintar mendukung Palestina dan menggalang donasi melalui media sosialnya. Ia sempat kehilangan centang biru TikTok karena ini.
-
Apa yang dilakukan Israel ke Palestina? Semua kompak mengutuk kekerasan yang dilakukan Israel.
-
Siapa yang mengkritik Israel atas tindakan mereka di Jalur Gaza? Aktor pemenang Oscar asal Spanyol, Javier Bardem, mengecam keras Israel pada Jumat (20/9) karena tindakan brutal mereka di Jalur Gaza, Palestina yang kini hancur lebur.
"Dia sadari kalau perbuatannya itu salah, dan akhirnya dia membuat klarifikasi permintaan maaf di TikTok," kata Priyo.
Namun dalam konten video permintaan maafnya, UC kembali melontarkan makian. "Dalam videonya itu, ada dia sebutkan makian terhadap Israel," jelasnya.
Priyo meyakini perbuatan UC sudah memenuhi unsur pidana. "Sehingga dari hasil gelar perkara, UC ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani penahanan di Rutan Polda NTB," katanya.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto mengajak seluruh masyarakat khususnya pengguna media sosial untuk lebih bijaksana dan cerdas dalam menanggapi isu atau pun pemberitaan di dunia maya.
"Ingat, sekarang itu, jarimu harimaumu, jadi marilah kita memahami cara penggunaan media sosial ini dengan bijaksana dan memanfaatkannya dengan cara yang lebih baik," kata Artanto.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AA mengatakan pendukung Palestina tidak punya otak dan dia justru mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pria menendang bendera Palestina dan langsung terkena karma.
Baca SelengkapnyaHajaji tidak dapat memastikan apakah A, mengalami ganggua kejiwaan.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, pihak Palestina berhasil menahan tentara Israel. Tak diduga sosoknya terlihat ketakutan dan meminta ampun hingga mengumbar sebuah janji.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengakui, tindakan lima siswi SMP itu yang mengejek anak Palestina salah.
Baca SelengkapnyaLima remaja yang diketahui sebagai siswi SMP itu merilis sebuah video klarifikasi yang berisi permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaPolda Sumut menangkap Lukman Dolok Saribu yang diduga menyebarkan kebencian terhadap umat Islam dan Palestina yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAksi brutal dilakukan polisi Israel usai memukuli pria Palestina di hadapan anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaBudi Awaluddin mengatakan, kelima siswi tersebut menyesali perbuatannya. Mereka juga sempat menangis ketakutan.
Baca SelengkapnyaViral aksi remaja makan di restoran cepat saji mengolok-olok penderitaan anak Palestina.
Baca SelengkapnyaIsi voice note yang dikirim oleh pemilik akun tersebut berisi kekesalan terhadap penyerangan yang dilakukan Israel.
Baca SelengkapnyaTerungkap remaja putri tersebut merupakan pelajar SMP negeri di kawasan Jakarta Pusat
Baca Selengkapnya