Pemuda di Nias Penggal Ayah Kandung dengan Kapak
Merdeka.com - Peristiwa sadis terjadi di Desa Madula, Gunungsitoli, Nias, Sumut, Jumat (5/7) malam. Seorang anak tega memenggal kepala ayah kandungnya dengan kapak.
Pembunuhan itu dilakukan Hepriaman Harefa alias Boy (29). Dia mengapak leher ayahnya, Arofona Harefa alias Ama Arman (64) hingga putus.
"Kejadiannya sekitar pukul 19.00 Wib," kata Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan, Sabtu (6/7).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
Sang ayah tewas bersimbah darah dengan kepala terlepas dari badan di dalam kamarnya. Korban diduga tidak dapat melakukan perlawanan karena sudah 15 tahun lumpuh.
Deni memaparkan, pembunuhan terjadi setelah Arofona selesai makan malam. "Jadi korban istirahat di kamar, kemudian tersangka mengambil kapak di dapur kemudian langsung menuju kamar korban lalu dikapak sebanyak tiga kali hingga kepalanya putus," sebut Deni.
Jasad Arofona pertama kali terlihat istrinya yang juga ibu kandung Hepriaman. Perempuan itu langsung berteriak minta tolong.
Warga sekitar pun berdatangan ke rumah korban. Tak lama berselang, Hepriaman diamankan personel Sat Intelkam Polres Nias yang langsung turun ke tempat kejadian.
"Begitu mendengar teriakan dari istri korban, anggota Polres Nias langsung merapat dan mendapatkan tersangka di dalam, kemudian diamankan," ujar Deni.
Setelah mengamankan Hepriaman, petugas juga menyita barang bukti sebuah kapak bergagang kayu yang masih terletak di dalam rumah. Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke RSUD Gunungsitoli untuk kepentingan visum.
Polisi masih mendalami kasus pembunuhan ini. Sejumlah saksi telah diperiksa. Berdasarkan informasi dari warga sekitar, kejiwaan Hepriaman memang tidak stabil.
"Rencananya Minggu depan akan kita bawa ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa terkait kejiwaannya. Hasil dari pemeriksaan dokter jiwa sangat mempengaruhi proses hukum ke depan," jelas Deni.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaIbu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca SelengkapnyaAnak berusia tiga tahun tersebut dibunuh oleh sang ayah saat tengah tertidur menggunakan golok.
Baca SelengkapnyaPelaku penikaman adik kandung hingga tewas di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sempat mengunci pintu setelah korban masuk ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja berusia 14 tahun ditangkap atas tuduhan kasus pembunuhan. Ayah dan nenek meninggal.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku A masih diburu oleh polisi karena usai menikam korban dan dua orang lainnya, dia langsung kabur.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca Selengkapnya