Pemuda di Surabaya Ditangkap Karena Tanam Ganja Secara Hidroponik
Merdeka.com - Demi bisa memenuhi hasrat untuk mengisap daun ganja kegemarannya, FN (28), warga di Perumahan Wisma Lidah Kulon Blok A, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, nekat menanam sendiri. Uniknya, dia justru berhasil mengembangkan pembibitan daun ganja melalui sistem hidroponik.
Di dalam rumah bagian belakang, setidaknya ada 28 batang pohon ganja dengan berbagai macam ukuran. Ada yang berusia sekitar 3 bulan dan ada pula pohon yang berukuran sekitar 3 minggu.
Sayangnya, hobi mengisap daun ganja ini tidak bisa diteruskannya. Sebab, polisi keburu mengendus dan menangkap pria yang bekerja sebagai penjual kucing tersebut.
-
Kapan tembakau Bojonegoro mulai ditanam? Pada tahun 1920-an, tembakau sudah ditanam di Bojonegoro.
-
Kapan ganja mulai dilegalkan? Di berbagai belahan dunia, ganja dimanfaatkan untuk meredakan berbagai penyakit, seperti nyeri, peradangan, insomnia, dan depresi.
-
Kapan kelapa sawit mulai ditanam di Kebun Raya Bogor? Keempat biji benih kelapa sawit itu ternyata bisa tumbuh subur ketika ditanam di Kebun Raya Bogor.
-
Dimana tembakau pertama kali ditanam di Madura? Penanaman pertama di Desa Pradopo (kini Proppo), Pamekasan.
-
Dimana Tembakau Srintil ditanam? Uniknya lagi, tembakau jenis ini hanya bisa tumbuh di lereng Gunung Sumbing atau Gunung Sindoro sisi timur yang notabene masuk wilayah Kabupaten Temanggung.
-
Dimana kelapa sawit pertama kali ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Kombes Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pohon ganja biasanya ada di pulau Sumatera bagian Utara. Namun, ketika tersangka berhasil membibit pohon tersebut dengan menggunakan sistem hidroponik, hal itu masih didalami oleh polisi.
"Ganja biasanya ada di pulau Sumatera bagian utara, bisa sampai di sini perlu didalami lagi penyidik dan ini berhasil kami ungkap," katanya, Rabu (4/3).
Sementara itu, Direktur Reskoba Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Cornelis M Simanjuntak menjelaskan, tersangka FN sudah tiga tahun terakhir kecanduan narkotika jenis ganja. Ia biasanya membeli dari temannya yang mendekam di lembaga pemasyarakatan.
Dari keterangan tersangka diketahui, jika ia mendapatkan bibit ganja dari temannya yang berada di dalam Lapas. Dia lalu mengembangkannya sendiri dengan belajar secara otodidak dari konten youtube.
"Yang bersangkutan mulai melakukan penanaman sejak Desember lalu, dari yang besar berusia tiga bulan dan yang kecil berusia tiga minggu," ujarnya.
Dari hasil pembibitan ini, tersangka mengaku sudah pernah menuai hasil dari pembibitan tersebut. Ia bahkan sudah sempat dua kali mencoba dari hasil tanamannya sendiri itu.
"Dia konsumsi sendiri dan dari pohon yang ada di depan ini, yang tingginya 40 senti ini, dia sudah dua kali memetik, dikeringkan lalu dia pakai," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesulap Oge Arthemus atau Oge Setiawan (44) ditetapkan menjadi tersangka atas kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan tiga pohon ganja setinggi satu meter di dalam lemari pakaian pelaku.
Baca SelengkapnyaGanja-ganja setinggi 2 meter ditanam di antara pohon kopi. Ditemukan juga bibit ganja.
Baca SelengkapnyaKasus itu terbongkar usai pihak jasa pengiriman kemudian melaporkan temuan ganja itu ke Polsek Tambora.
Baca SelengkapnyaTotal terdapat 4.338 pohon ganja yang diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaOge diringkus saat tengah berada di salah satu hotel di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka beserta seluruh barang bukti ganja sudah diamankan di Mapolres Tanah Karo.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku penanam ganja tersebut yakni Ngatoyo (51) dan Bambang (32) warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro.
Baca SelengkapnyaSebaran ladang ganja ini berada diĀ wilayah hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Baca SelengkapnyaPuluhan ribu tanaman ganja hasil ungkap kasus ini merupakan yang terbesar se-pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang baru 23 tahun, Regi sukses menjadi petani hidroponik.
Baca SelengkapnyaRacikan ini dipelajari pelaku saat bekerja di Thailand.
Baca Selengkapnya