Pemuda Didorong ke Sungai Mahakam Ditemukan Tewas, Dua Pelaku Dibekuk
Merdeka.com - Tim gabungan Polsek Samarinda Ulu, Polresta Samarinda dan Polda Kaltim menangkap Jusman (24) dan Aspiansyah (21) terkait kasus Gusti Dwi Prasojo (18) yang didorong kedua pelaku ke Sungai Mahakam, Selasa (17/11) lalu. Korban ditemukan tewas dua hari kemudian. Motifnya diketahui pencurian dengan kekerasan.
Polisi lebih dulu menangkap Jusman di Parepare, Sulawesi Selatan, dan tiba di Samarinda, Sabtu (21/11). Berikutnya, adalah Aspiansyah, di rumahnya di kawasan Samarinda Seberang.
"Ini adalah kasus pencurian dengan kekerasan," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Yulianyah, di Mapolresta Samarinda, Minggu (22/11) sore.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Yuliansyah menerangkan, kasus berawal dari laporan saksi teman korban, Zidan (19), yang didorong ke sungai saat nongkrong di turap beton Tepian Mahakam kawasan Jalan DI Panjaitan, Selasa (17/11) dini hari.
"Datang 2 pelaku (Jusman dan Aspiansyah). Dari awal memang niat mau mengambil barang korban. Rencana itu terhenti sebentar karena datang saksi Zidan," ujar Yuliansyah.
"Kedua pelaku mendatangi korban dan pura-pura minta rokok. Padahal itu modus saja. Seketika, pelaku (Aspiansyah) mendorong saksi Zidan ke sungai. Setelah itu satu pelaku lagi (Jusman) mendorong Gusti ke sungai," tambah Yuliansyah.
Handphone korban Gusti yang ada di turap beton yang diduduki korban diambil pelaku Jusman. "Saksi Zidan selamat. Dua hari setelah kejadian, korban Gusti ditemukan meninggal di sungai," terang Yuliansyah.
Kedua pelaku kembali beraksi menjambret HP, Rabu (18/11). "Handphone itu dijual (Jusman) ke Ibu kandungnya, dan dapat Rp400 ribu. Kami masih dalami, apakah ibu pelaku ini tahu itu HP curian atau tidak. Jadi dari Rp400 ribu itu, Rp100 ribu buat temannya (Aspianyah), dan Rp300 ribu buat kabur," ungkap Yuliansyah.
Dari penyelidikan, Jusman kabur ke Parepare, dan akhirnya berhasil ditangkap. "Di Parepare, dia (Jusman) melawan, dan kami berikan tindakan tegas terukur," terang Yuliansyah
Usai menangkap Jusman, polisi kembali menangkap Aspiansyah. Dari kasus itu, polisi menyita barang bukti antara lain 2 HP, pakaian korban dan pelaku, serta uang Rp150 ribu, sisa penjualan HP. Jusman dan Aspiansyah, dijerat pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan junto pasal 339 KUHP.
"Tersangka (Jusman), adalah residivis, dan keluar penjara asimilasi. Sebelumnya, dia menjalani hukuman terkait kasus curanmor. Keduanya, memang sering bersama-sama melakukan aksi kejahatannya," demikian Yuliansyah.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaDua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pemuda yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap PNS Pemkab Yahukimo, Yosep Pulung (55).
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaDua korban dianiaya orang tidak dikenal. Satu terluka satu lagi meninggal.
Baca SelengkapnyaAG dinyatakan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Baca SelengkapnyaPelaku masing-masing berinisial D (30), C (48), O (46) dan S (29). Keempatnnya pun terancam hukuman mati
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara berdasarkan potongan tubuh yang ditemukan, korban mutilasi berjenis kelamin laki-laki.
Baca SelengkapnyaDua maling sepeda motor di Talang Betutu, Palembang, harus membayar mahal perbuatan mereka. Mereka diamuk massa, bahkan seorang di antaranya tewas.
Baca SelengkapnyaKorban penembakan kawanan pencuri kendaraan bermotor di depan mini market di Jayanti pada Kamis (5/9), meninggal dunia
Baca Selengkapnya