Pemuda Hilang saat Memancing, Ternyata Didorong Teman ke Laut
Merdeka.com - Kasus hilangnya Nidar Muhammad (19), warga Desa Radamata, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, akhirnya terbongkar. Pemuda itu ternyata dianiaya temannya lalu didorong dari atas perahu ke laut saat mereka berdua memancing ikan.
Hilangnya Nidar dilaporkan ibunya, Zainab Algadri ke Polres Sumba Barat Daya. Dia menyatakan putranya hilang sejak mencari ikan di perairan Weikelo, Kamis (26/5). Dia baru melaporkan kejadian itu ke polisi pada Senin (30/5) kemarin, setelah upaya pencarian yang dilakukan keluarga selama beberapa hari tidak membuahkan hasil.
Zainab melaporkan, putranya pergi memancing ikan bersama rekannya Kamaludin Ibrahim (42) pada Kamis (26/5) sekitar pukul 02.00 Wita. Mereka menggunakan perahu bermotor.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang ditangkap terkait hilangnya pria tersebut? Bulan lalu, polisi menangkap keduanya dengan tuduhan keterlibatan dalam kematian dan hilangnya pria tersebut.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Pelaku Berdalih Dihantam Gelombang Tinggi
Berdasarkan laporan Kamaludin, angin kencang disertai gelombang tinggi menghantam perahu motor mereka. Posisi ketika itu diperkirakan 11 kilometer dari pesisir pantai.
Ketika itu, Kamaluddin menyatakan atap perahu motor terlepas, sedangkan dirinya dan korban dan terjatuh ke laut. Setelah berhasil naik ke atas perahu, pria itu mengaku tidak lagi melihat korban.
Kamaludin juga mengaku telah berusaha untuk mencari korban. Namun hingga Jumat (27/5) siang pukul 14.00 Wita korban tetap tidak ditemukan, sehingga dia memutuskan untuk kembali ke rumah.
Dia beralasan tidak memberi tahu keluarga korban karena ketakutan. Dia baru menyampaikan informasi itu pada Sabtu (28/5) sekitar pukul 10.00 Wita, saat keluarga akan melaporkan hilangnya Nidar ke polisi.
Hasil Penyelidikan Polisi
Kasat Reskrim Polres Sumba Barat Daya, Iptu Yohanes Balla mengatakan, setelah menerima dan membuat laporan polisi, pihaknya langsung ke lokasi kejadian mengumpulkan barang bukti.
"Kita juga mengumpulkan bahan dan keterangan dan memeriksa saksi-saksi. Kejadian tersebut telah dibuatkan laporan polisi dan sampai dengan saat ini, korban belum ditemukan dan masih dilakukan upaya pencarian oleh pihak keluarga," jelas Yohanes Balla, Selasa (30/5).
Penyidik Satreskrim Polres Sumba Barat Daya sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini. Polisi juga sudah mengamankan Kamaludin, sebagai pelaku yang mengakibatkan korban terjun ke laut.
"Kita sudah tahan pelaku dan statusnya sudah menjadi tersangka. Pelaku juga sudah mengakui perbuatannya," jelas Yohanes, Selasa (30/5).
Menurutnya, tersangka Kamaludin Ibrahim dijerat pasal 338 KUHP, dengan ancaman hukuman selama 15 tahun penjara. "Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun," ujar Yohanes Balla.
Korban Dipukul dan Didorong ke Laut
Penyidik Satreskrim Polres Sumba Barat Daya telah memeriksa intensif terhadap Kamaludin Ibrahim, nelayan yang mencari ikan bersama korban Nidar Muhamad (19).
"Pelaku sekarang sudah diamankan di polres Sumba Barat Daya," tandasnya.Dari hasil pemeriksaan, terungkap kalau Kamaludin sempat memukul korban. Bahkan dia mendorong pemuda itu ke dalam laut.
"Kamaludin Ibrahim diduga sebagai pelaku, yang mana korban sempat injak selang minyak dari perahu sampan," ungkap Yohanes.
Tindakan korban ini membuat Kamaludin emosi. Dia pun memukul korban sebanyak tiga kali dan mendorong korban ke laut. Dia meninggalkan korban tenggelam di laut. "Setelah pelaku meninggalkan korban, pelaku kembali ke tempat pelaku mendorong korban, namun pelaku sudah tidak lagi menemukan korban," kata Yohanes.
Selanjutnya pelaku kembali ke darat dan tidak memberitahukan kepada keluarga maupun orang tua korban, sehingga polisi langsung menahan pelaku pasca pemeriksaan. "Pelaku sekarang sudah diamankan di polres Sumba Barat Daya," tutup Yohanes.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaPelaku akhirnya bisa ditangkap di atas kapal feri bersama satu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca Selengkapnya