Pemudik selfie di ikon Gunungkidul, Wonosari-Yogyakarta macet parah
Merdeka.com - Arus lalu lintas Wonosari-Yogyakarta maupun sebaliknya mengalami kemacetan, Rabu (28/6). Antrian panjang kendaraan bermotor merayap sepanjang jalan Wonosari-Yogyakarta. akibatnya, kendaraan bermotor hanya bisa berjalan dengan kecepatan kurang lebih 20 km/jam.
Kepadatan sepanjang jalan Wonosari-Yogyakarta ini mulai dirasakan sejak petang hari. Salah satu penyebab kemacetan karena banyaknya pengunjung yang berhenti untuk berswafoto di tulisan Gunungkidul yang saat ini menjadi ikon wisata.
"Dari laporan yang diterimanya, kepadatan diakibatkan banyak wisatawan dan pemudik ingin berselfie di ikon Gunungkidul yang terletak di perbatasan Bantul dan Gunungkidul, dengan mengurangi laju kendaraannya, bahkan ada yang nekat memarkir kendaraan di bahu jalan," ujar Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Samiyono, Rabu (28/6).
-
Kenapa banyak orang mudik pakai motor? Mayoritas masyarakat beralasan mudik memakai motor lebih hemat biaya dan memudahkan mobilisasi di kampung halaman. "Kalau pakai motor, biayanya enggak sampai Rp500 ribu. Di kampung juga bisa ke mana-mana. Pakai motor bisa 8-9 jam, paling kalau capek istirahat dulu di rest area,"
-
Kapan kemacetan terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan. Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.
-
Dimana saja pemudik motor terlihat ramai? Mudik motor masih jadi primadona Jutaan pemudik dengan motor menyemut selama musim mudik 2023. Memadati ruas-ruas jalan demi bertemu keluarga di kampung halaman.
-
Bagaimana mencapai Kota Madiun? Kota Madiun sendiri dapat Anda tempuh melalui jalur darat, terutama menggunakan moda transportasi kereta api.
-
Di mana kemacetan parah terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
-
Kenapa macet terjadi di Puncak? Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.Kemacetan sepanjang jalan di Kawasan Puncak merupakan imbas libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Samiyono menambahkan bahwa selain ikon tulisan Gunungkidul, para pengguna jalan juga mengabadikan foto pemandangan kota Yogyakarta dari Bukit Bintang di Patuk, Gunungkidul. Banyaknya kendaraan yang berhenti untuk memfoto Kota Yogyakarta dari Bukit Bintang juga turut andil menambah kemacetan di sepanjang jalan Wonosari-Yogyakarta.
"Untuk mengurai kemacetan, kami menurunkan tim urai dan petugas Pos PAM," tutur Samiyono.
Terpisah, seorang pengendara yang melintas jalan wonosari-Yogyakarta, Markus Yuwono, menuturkan bahwa kemacetan di sepanjang jalan tersebut menyebabkan waktu tempuh yang dilakoninya menjadi hampir tiga kali lipat dari waktu normal.
"Tadi saya menggunakan motor dari kota Wonosari sampai Sambipitu sekitar 50 menit. Padahal hari biasa tidak lebih 15 menit. Jalannya benar-benar macet," pungkas Markus.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Makanan di restoran juga tinggal sisa sedikit. Beli sate, harus berebutan karena satenya tinggal 15 tusuk," tutur Rai.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Ishak pemudik asal Tangerang mengaku sudah terjebak macet selama 3 jam mulai dari Tol Cikande hingga saat ini di Tol Cilegon.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan kusutnya macetnya di Jakarta, tepatnya di Jalan Gatot Subroto.
Baca SelengkapnyaKasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama mengungkapkan, korban bernama Nimih (55) asal Cipayung, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya"Karena macetnya parah dua jam sampai enggak gerak," cerita Eko yang terjebak macet
Baca SelengkapnyaIa mengunggah pengalaman mudik dari kabupaten satu ke kabupaten lainnya.
Baca SelengkapnyaMeski terjebak dalam situasi sulit, ia tetap mencoba menghadapi dengan kesabaran dan berbagi cerita tersebut ke akun media sosial pribadinya.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaDermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca Selengkapnya