Pemuka agama serukan penghentian penyebaran ujaran kebencian
Merdeka.com - Pemuka Agama di Indonesia menyatakan keprihatinan terhadap dinamika politik nasional. Saat ini di media sosial dipenuhi dengan ujaran-ujaran kebencian, penghinaan terhadap sesama, dan penonjolan kepentingan politik sektarian.
Sejumlah pemuka agama pun menyampaikan sikap terhadap fenomena tersebut. Seperti yang disampaikan, Pdt Jacklevyn Frits Manuputty selaku Asisten UKP-DKAAP
"Kami pemuka agama menyampaikan keprihatinan mendalam atas suasana demikian, dan mengkhawatirkannya dapat menimbulkan benih permusuhan yang membawa perpecahan bangsa," kata dia saat konferensi pers di Gedung CDCC, Selasa (10/7).
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
-
Apa masalah kesehatan mental di Indonesia? Masalah kesehatan mental merupakan salah satu momok yang bisa sangat menakutkan.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
Jacklevyn menyerukan kepada segenap keluarga besar bangsa untuk mengubah hubungan antar sesama yang bersifat dialektik (mengandung pertentangan) tersebut menjadi hubungan yang bersifat dialogis.
"Yakni cenderung memusyawarahkan perbedaan pandangan politik dengan penuh rasa persaudaraan demi keutuhan dan kemajuan bangsa," ungkap dia.
Jacklevyn melanjutkan, jangan perbedaan pandangan politik memutuskan silaturahmi kebangsaan. Selain itu agar menyadari demokrasi adalah cara beradab dalam memilih pemimpin.
"Memesankan kepada segenap keluarga bangsa perlunya membudayakan demokrasi berkeadaban," ujar dia.
Menurut dia, penonjolan identitas kelompok dalam berpolitik adalah absah selama hal tersebut tidak menghina kelompok lain, dan tidak menimbulkan sektarianisme politik ekstrem yang menegasi kelompok Iain.
"Tapi meletakkan perjuangan politik demi kepentingan bangsa secara bersama-sama," ujar dia.
Terkahir, memesan kepada seluruh masyara mengamalkan demokrasi tetap dapat menampilkan aspirasi dalam semangat berlomba dalam kebaikan dan keadaban.
"Terlalu mahal harga yang harus dibayar bangsa jika demokrasi membawa tragedi," ujar dia.
Sementara itu, Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin menjelaskan, itulah pesan para pemuka agama untuk bangsa. Menurut dia, sangat jelas titik keprihatinan dari para pemuka agama yang sebenarnya sudah sering dibicarakan yaitu tentang wacana kehidupan nasional.
"Kami nilai sangat bersifat dialektik dalam arti mengandung pertentangan. Penuh ujaran kebencian, penghinaan terhadap sesama, ada pendegradasian harkat martabat manusia sebagai ciptaan tuhan seperti dalam label kebinatangan," tandas Din.
Beberapa perwakilan yang menyatakan pendapatnya yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Drama Indonesia (PHDI), Perhimpunan Majelis Agama Buddha Indonesia, dan Majelis Tinggi Agama Khonghuchu Indonesia (Matakin).
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaSelain literasi digital, Khofifah mengatakan upaya yang bisa ditempuh dalam rangka melawan ujaran kebencian adalah melakukan filter.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak diingatkan tidak memainkan politisasi agama hanya untuk meraih kemenangan
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menyampaikan menyampaikan banyak hal dalam pidatonya di Istana Negara Jakarta.
Baca Selengkapnya