Pemulung temukan mayat dicor dalam drum di bawah jembatan Bengawan Solo
Merdeka.com - Warga Grogol Sukoharjo, Jawa Tengah digegerkan dengan penemuan sesosok mayat di bawah jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, di aliran Sungai Bengawan Solo, Jumat (26/10) siang. Menjadi aneh, karena mayat yang sudah tinggal tulang tersebut dicor dalam drum.
Informasi yang dihimpun, seorang pemulung bernama Muji Agung menemukan mayat tersebut saat sedang mengais barang rongsok di pinggir Bengawan Solo. Melihat ada drum seng, ia berniat mengambilnya. Namun saat didekati, bau busuk menyengat. Setelah didekati ternyata terdapat tulang kaki yang dicor dengan semen di dalam drum.
Melihat kejadian tersebut, ia langsung berteriak memanggil warga sekitar. Tak lama kemudian puluhan warga datang. Sementara puluhan warga lainnya hanya menyaksikan diatas jembatan.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Tadi sekitar jam 14.30 WIB saya pas cari rongsokan di bawah jembatan. Tiba-tiba ada bau busuk, setelah saya lihat ternyata mayat dicor," ujar Muji.
Muji mengatakan, warga melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Grogol. Ia menyebut, di dalam drum tersebut juga ditemukan selimut. "Tadi ada selimutnya, mayatnya pakai kaus lengan panjang lorek, sama pakai celana dalam pria," jelasnya.
Kapolsek Grogol AKP Dani Herlambang menyampaikan, pihaknya membawa drum beserta mayat tersebut ke Mapolsek. Sedangkan mayat saat ini sedang diperiksa di RSUD dr Moewardi, Solo.
"Mayatnya dibawa ke RSUD dr Moewardi. Akan kita selidiki dulu identitas korban, nanti tentu akan terus kita kembangkan," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaTulang belulang tersebut ditemukan oleh warga yang tadinya sedang menggali untuk dijadikan tempat septic tank.
Baca SelengkapnyaPotongan tulang belulang manusia ditemukan oleh warga saat sedang membersihkan septic tank di daerah Pademangan.
Baca SelengkapnyaPetugas SDA saat itu sedang membersihkan saluran air dan mencium bau menyengat.
Baca SelengkapnyaMayat ditemukan dalam kondisi luka di bagian belakang kepala akibat akibat hantaman benda tumpul, dan bagian kelamin terpotong
Baca SelengkapnyaBetapa terkejutnya mereka saat masuk ke dalam bangunan. Ternyata, ada kerangka manusia terdiri dari tengkorak kepala, tulang tangan, kaki dan badan.
Baca SelengkapnyaKanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan menerangkan, petugas saat itu sedang membersihkan saluran air.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaSeorang pencari rumput kaget menemukan mayat dalam kondisi busuk di bawah jembatan tol Ngawi
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat tanpa identitas dalam kondisi termutilasi ditemukan di Kampung Bantar Limus
Baca SelengkapnyaPotongan kaki dan tangan manusia ditemukan di Sleman, DIY, Rabu (12/7) malam. Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi ini.
Baca Selengkapnya