Pen gun, senpi mini rakitan teroris Indonesia
Merdeka.com - Mungkin tak banyak masyarakat yang tahu tentang persenjataan apa saja yang dipakai oleh para teroris di Indonesia selama ini. Selain merakit senjata andalan berupa bom rakitan, para teroris diketahui juga membuat senjata api (senpi) mini dengan sebutan pen gun.
Senpi tersebut disebut pen gun karena bentuknya kecil menyerupai pulpen dan mudah dimasukkan ke kantong celana ataupun saku baju. Pen gun ini terbuat dari pipa besi kecil dan diberi pen agar bisa melontarkan peluru. Dari pen gun tersebut diketahui hanya bisa dimasukkan satu peluru saja, alias sekali pakai. Pen gun ini juga merupakan sebagai alat untuk memproteksi diri saat mereka bepergian sendiri.
Penemuan pen gun ini terungkap kembali setelah penangkapan tersangka teroris bernama Anton alias Septi. Pria itu ditangkap di warnet Jalan Alternatif Kemranjen, Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, pada 30 Desember 2013 sekitar pukul 14.00 WIB.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Kenapa peluru itu diukir? Tulisan pada peluru katapel pertama digunakan pada abad ke-5 SM dari di Yunani hingga ke masa Romawi.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Kenapa semut peluru disebut seperti itu? Inilah sebab mengapa semut peluru dinamakan begitu, karena dikatakan bahwa sengatan semut ini rasanya seperti ditembak peluru.
"Pen gun ini senjata individual mereka (teroris). Anton alias Septi juga pakai ini. Pen gun ini biasanya butir pelurunya dari Kaliber 38 mm special," kata salah satu penyidik saat menggelar barang bukti sitaan dari teroris, di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/1).
Penyidik yang enggan disebutkan namanya itu juga menjelaskan bahwa pen gun sudah digunakan oleh para teroris sejak tahun 2011 silam. Hal tersebut terungkap dari penangkapan-penangkapan teroris yang sudah dilakukan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri selama ini.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Pol Boy Rafli Amar, selain menyita sepucuk pen gun dari tangan Anton, kepolisian juga membawa barang bukti lainnya seperti laptop merek Toshiba, satu flash disk, CPU, sembilan butir peluru kaliber 38, sangkur, tiga unit hp, uang sejumlah 10 juta dan satu kartu ATM.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra terbukti bersalah atas kepemilikan senjata api (senpi) ilegal
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi jenazah anggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) telah keluar. Bripda IDF Tewas tertembak senjata rekannya sendiri.
Baca Selengkapnya