Penampilan para jemaah haji di Makassar, berdandan ala pengantin

Merdeka.com - Kedatangan para jemaah haji di asrama haji Sudiang, Makassar senantiasa heboh. Histeris saat bertemu dengan sanak saudara yang menanti, wewangian minyak Arab menyeruak dan nyaris bikin mabuk bagi yang tidak terbiasa hingga, busana yang dipakai jemaah mirip pengantin. Seperti itulah suasana yang terasa dan terlihat saat kedatangan jemaah haji.

Jemaah haji yang datang baik pria maupun perempuan sebagian tetap mengenakan pakaian seragam, yakni batik warna biru dipadukan dengan celana panjang putih. Namun tidak sedikit di antara mereka mengenakan pakaian ala pengantin, khususnya jemaah haji perempuan. Sementara jemaah haji pria yang ikut bergaya mengenakan pakaian ala Arab yakni tutup kepala, sorban, jubah putih lengkap kacamata hitam.

Hebohnya saat tiba di aula 2 asrama haji, mereka yang tidak sempat berdandan di pesawat atau di bus, berlomba-lomba masuk ke toilet. Di sana mereka berdandan sebelum dimulai acara resmi penyerahan jemaah haji dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) ke Pemda masing-masing.

Bahkan di antaranya ada yang tidak sungkan berdandan dalam ruang pertemuan. Baik berdandan sendiri atau dibantu rekannya. Kata sambutan para pejabat di atas podium pun berlalu begitu saja.

Dandanan para jemaah haji ini melengkapi busana mereka yang tidak biasa. Mulai dari kepala hingga ujung kaki, pakaian yang dikenakan penuh renda menjuntai dan warna-warna terang.

Salah seorang jemaah, Hasmiah (46), warga Jalan Sungai Saddang Baru, Makassar memakai busana 'pengantin' yang dikenakannya berupa jubah berwarna hitam dengan pinggiran bordir benang emas. Jika melangkah, bajunya berkibar tatkala disapu angin. Tak ketinggalan kacamata besarnya.

Hasmiah yang kini telah berstatus bu haji, pergi ke Tanah Suci bersama suaminya, Abdul Kadir yang tiba di asrama haji dengan mengenakan pakaian ala pangeran Arab.

"Bajunya saya bikin sendiri. Mulai kain hingga ke tukang jahit tapi saya lupa total ongkosnya semua berapa. Tapi kira-kira Rp 1 jutaan," ujar Hajjah Hasmiah tersipu.

Adapun Hasna (49) jemaah haji asal Kabupaten Pinrang, busana 'pengantin' dipilih warna merah cerah dipadu biru. Sebagaimana Hajjah Hasmiah, Hajjah Hasnah juga mengenakan pakaian dan gelang-gelang memenuhi dua lengannya.

"Yang saya pakai ini saya siapkan dari Pinrang tapi ada juga yang sengaja beli di Tanah Suci," tutur Hasnah. Dia juga enggan menyebut berapa nilai uang yang harus dikeluarkan untuk memaksimalkan penampilan setiba di Tanah Air.

Baca juga:

Kloter I jemaah haji asal Embarkasi Makassar tiba di Tanah Air

Kedatangan jemaah haji kloter I asal Makassar telat 6 jam

19 Ribu jemaah haji dari 36 kloter telah tiba di Tanah Air

Pasca Armina, jemaah haji wafat melonjak drastis, total 188 orang

Arab Saudi larang tim Bareskrim periksa 700 haji WNI lewat Filipina

Antisipasi virus Zika, asrama haji Makassar siapkan thermal scanner (mdk/cob)