Penanganan Covid-19 Butuh Stamina Sosial Besar
Merdeka.com - Juru Bicara Indonesia untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, upaya penanganan Covid-19 di Indonesia membutuhkan stamina sosial yang besar. Mengingat panjangnya waktu penyebaran Covid-19.
Salah satu upaya memperkuat stamina sosial itu dapat ditempuh dengan edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian kesadaran masyarakat untuk terlibat bersama-sama dalam penanganan Covid-19 dapat ditingkatkan sehingga masyarakat dapat secara mandiri melakukan upaya penangan Covid-19.
"Ini lah saat edukasi dalam sisi seperti ini, kita sedang belajar bersama-sama kemudian kita kita ribut sendiri kan mirip kelas IV SD yang ditinggal gurunya, berantem sendiri di dalam. Sekarang kita sedang di dalam fase seperti itu. Oleh karena itu kalau kita tidak bisa menempatkan diri dalam posisi membangun edukasi ke masyarakat secara bersama-sama kita akan kehabisan energi. Ini dibutuhkan stamina sosial besar loh. Ini panjang. Butuh stamina sosial yang cukup kuat," kata dia, dalam diskusi virtual, Minggu (3/5).
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan kebersamaan? Melalui kata-kata kebersamaan teman singkat, Anda dapat memaknai hubungan persahabatan dengan cara yang lebih menarik dan bermakna.
-
Bagaimana cara meningkatkan rasa solidaritas? Berbagi takjil bisa dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai rezeki lebih di bulan Ramadan dan ingin berbagi. Biasanya, mereka termotivasi oleh suatu hal yang dapat meningkatkan rasa solidaritas mereka terhadap sesama.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran preventif? Kesadaran akan pentingnya upaya preventif terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa harapan hidup di Indonesia mencapai 73,93 tahun pada 2023, meningkat dari 73,6 tahun pada tahun sebelumnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang jamu? Melalui peringatan Hari Jamu Nasional, diharapkan masyarakat semakin mengenal dan memanfaatkan jamu dalam kehidupan sehari-hari sebagai alternatif pengobatan alami yang aman dan efektif.
Upaya membangun kekuatan sosial tersebut, lanjut dia, dapat dilihat dari langkah yang dilakukan Vietnam dalam melawan Covid-19. Vietnam, kata dia, berhasil menggalang kekuatan sosial dalam mengatasi Covid-19.
"Kita coba melihat keberhasilan Vietnam. Kita lihat bagaimana pemberdayaan masyarakat. Vietnam itu membangkitkan kembali permasalahan Covid-19 dengan semangat gotong royong pada waktu perang vietnam, dimunculkan semangat itu," ujar dia.
Masyarakat Indonesia, jelas dia dapat dilatih dan diedukasi untuk menjadi safe community. "Safe Community kita, bisa dikembangkan masyarakat yang mampu mengidentifikasi apa sih ancaman yang ada di dia, kemudian siapa yang paling rentan dari ancaman itu, apa sih kapasitas yang dimiliki masyarakat secara mandiri untuk mengeliminasi atau mengurangi risiko atau ancaman," tegas dia.
Keterlibatan Tokoh Masyarakat
Selain, upaya dari pemerintah, keterlibatan tokoh masyarakat juga dibutuhkan dalam langkah edukasi kepada masyarakat. "Masyarakat kita ini masyarakat panutan. Masih membutuhkan figur untuk dia patuhi dan figur itu belum tentu adalah pemerintah secara resmi. Belum tentu Pak RT itu satu-satunya tokoh yang disegani mungkin ada kyai, ada tokoh adat, itu yang lebih dipatuhi. Ini yang harus kita garap," ungkapnya.
"Sama dengan kecelakaan lalu lintas karena pelanggaran terhadap aturan lalu lintas kan tidak dimaknai dengan rambunya ditambah sebanyak-banyaknya. Kalau sudah jelas itu verboden masih dilanggar kan tidak mungkin verboden-nya dibuat dengan diameter sampai 5 meter sampai menutup jalan. Itu kan tidak mungkin juga," imbuh Yuri.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.
Baca SelengkapnyaProgram Desa Bijak Antibiotik (SAJAKA) jadi salah satu cara untuk atasi masalah resistensi antimikroba di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaTim Relawan Prabowo Subianto ingin memperkuat dukungan kepada jagoannya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (3/9).
Baca Selengkapnya