Penanggung Jawab RSD Wisma Atlet Tegaskan Tak Ada Relawan yang Meninggal Dunia
Merdeka.com - Penanggung Jawab Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Wisma Atlet, Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad), menyebutkan tidak ada relawan kesehatan yang meninggal di fasilitas karantina pasien terpapar COVID-19 tersebut.
"Saya to the point saja terkait pemberitaan (di media sosial) adanya relawan meninggal dua orang di tower tujuh atau empat lokasi paramedis dan medis, itu tidak benar," kata Pengendali Medis dan Paramedis RS Darurat Wisma Atlet Letkol M Arifin di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Kamis (2/4).
Arifin mengatakan seluruh tenaga medis dan paramedis berada dalam pengawasannya dan tidak ada seperti yang dikabarkan dalam sosial media pada tanggal 31 Maret 2020 tersebut, bahwa ada relawan yang meninggal atas nama Sia Ai Hung dan Sia Ai Win pada tanggal 30 Maret 2020 malam.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Apa yang dilakukan sukarelawan Indonesia? Ada sekitar 50 orang sukarelawan. Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
-
Apa yang dilakukan petugas di rumah tersebut? Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam misi? Dilansir dari Indonesia.go.id, misi berisiko tinggi itu tak hanya melibatkan para prajurit Indonesia, namun juga prajurit dari delapan negara lain yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis yang dipimpin oleh para prajurit dari Yordania.
-
Bagaimana cara petugas menjaga ketertiban? Dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku dan tidak membuat kerusuhan selama menyampaikan pendapatnya. 'Hindari keributan maupun benturan dengan pendemo lainnya. Mari kita jaga kedamaian dan ketertiban,' imbuhnya.
"Saya selaku di lapangan pengendali, seluruh medis dan para medis yang ada, semua terkendali tidur di tower empat. Artinya seluruh medis dan paramedis kami mengetahui dengan baik, karena semua data relawan medis, paramedis, TNI, Polri, maupun dari sipil semua data basenya ada," kata Arifin.
Selain itu, Arifin mengatakan bahwa relawan yang bertugas di RSD COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran semua termonitor dengan cermat. Baik rute keluar-masuknya, pembagian tim, bahkan mereka juga rutin melakukan evaluasi untuk memantau kondisi kesehatan relawan.
"Semua orang di lapangan saya tahu dan kita selalu rutin lakukan cek, siapapun yang sakit atau dirawat kami pasti tahu. Gak ada tahu-tahu ada info meninggal dunia. Sehingga apa yang dikabarkan oleh akun FB atas nama berinisial ANG itu enggak benar," ucap Arifin.
Sebelumnya, dalam informasi yang beredar di Facebook dengan nama akun berinisial ANG, disebutkan ada kakak adik yang menjadi relawan di RSD Wisma Atlet meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.
Pesan di akun Facebook tersebut berisi:"Kabar duka dari grup alumni,
Kakak kelasku, Sia Ai Hung/Sia Naniek Anasta (Stece Angkatan'77) dan adiknya Sia Aai/Ing Win meninggal dunia karena COVID-19.
Mba Sia Aai Hung meninggal tanggal 30 Maret 2020. Dan mbak Sia Ai Win meninggal dunia tadi pagi.
Keduanya menjadi relawan di Wisma Atlet Kemayoran dan terinfeksi COVID-19.
Selamat jalan mba Sia Ai Hung dan mbak Sia Aai Win. Terima kasih atas baktimu pada pertiwi dan sesama. Kami sangat bangga, sekaligus sedih.
Terimalah penghormatan terakhir dari kami, adik2 kelasmu."
Sementara itu, berdasarkan informasi, hingga saat ini ada tiga orang pasien yang tengah dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran meninggal dunia.
Pertama pada Minggu (29/3), dikabarkan dua pasien COVID-19 yang terdiri atas perempuan berusia 72 tahun dan lelaki berusia 47 tahun meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet.
Kemudian, pada Senin (30/3) pukul 20.52 WIB, seorang pasien perempuan berusia 23 tahun yang tengah menjalani perawatan, meninggal dunia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Universitas Diponegoro (Undip) mengaku terbuka dengan upaya investigasi dari semua pihak.
Baca SelengkapnyaUsai api padam dan proses pendinginan selesai, operasional di RS tersebut kembali normal. Aliran listrik sempat padam selama 1,5 jam semalam.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPolri mengerahkan personel untuk menjaga gudang logistik surat suara selama pelaksanaan Pilkada berlangsung.
Baca Selengkapnya