Penangkapan teroris, Kapolda Jateng beri perhatian khusus untuk Solo
Merdeka.com - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi pengamanan Natal 2016 dan Tahun Naru 2017 di lapangan Kota Barat Solo, Kamis (22/12). Gelar pasukan diikuti ribuan personel gabungan TNI, Polri dan Muspika Kota Solo.
Kapolda memilih gelar pasukan di Kota Solo bukan tanpa alasan. Salah satunya karena kota kelahiran Presiden Joko Widodo ini memiliki dinamika sangat tinggi. "Bahkan melebihi Semarang sebagai ibukota provinsi," ujar Condro Kirono.
Salah satu dinamika yang dimaksud Kapolda adalah banyaknya penangkapan pelaku teror. Penangkapan warga Kota Solo dan kabupaten di sekitarnya sebagai bagian jaringan teroris beberapa waktu terakhir menjadi perhatian serius. Kemudian kasus penemuan bom Bekasi yang juga banyak kaitannya dengan wilayah eks Karesidenan Surakarta.
-
Apa yang terjadi di Polres Solok Selatan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Dimana Serangan Umum Surakarta berlangsung? Pertempuran yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Apa tujuan Serangan Umum Surakarta? Momen ini mempersatukan rakyat untuk bersama-sama mempertahankan Kota Solo dengan berbagai senjata.
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum Surakarta? Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari.
-
Kapan Serangan Umum Surakarta terjadi? Pada Agustus 1949, Gubernur Militer mengeluarkan instruksi untuk bertempur 4 hari di Kota Solo.
Kapolda tidak ingin situasi Solo terganggu saat perayaan Natal dan Tahun Baru. "Solo ini juga mempunyai lebih banyak tempat peribadatan dan destinasi pariwisata. Sehingga akan banyak dikunjungi turis saat liburan Natal dan Tahun Baru," jelas Kapolda.
Kapolda menyadari, Solo memerlukan personel tambahan dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru. Pihaknya akan menempatkan personel Polda dari kesatuan Brimob maupun Sabhara.
Lebih lanjut Kapolda menjelaskan, Polda akan menerjunkan 9.875 personel untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, termasuk pengamanan di berbagai gereja. Jumlah tersebut masih ditambah 8.829 personel TNI dan dari lintas instansi lainnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaTiga pengelompokan yang dimaksud antara lain, wilayah yang sangat rawan, wilayah rawan, dan wilayah kurang rawan.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaTanpa basa-basi, Tim Sparta pimpinan Kombes Polisi langsung beraksi. Puluhan 'oknum' pendekar langsung digulung.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaHadi menjelaskan, salah satu alasan pulau Jawa menjadi wilayah yang krusial lantaran memiliki jumlah penduduk paling banyak.
Baca SelengkapnyaListyo meminta jajarannya mengoptimalkan preventif strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca Selengkapnya