Pencari Lobster di Tasikmalaya Tewas Terbawa Ombak
Merdeka.com - Yana (29), pencari lobster asal Kampung Sukamenang, Desa Cimanuk, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya dilaporkan hilang akibat terbawa ombak akibat kelelahan. Tim SAR gabungan, Selasa (7/4) sempat melakukan pencarian di sekitar lokasi hilangnya Yana.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga pada Kantor Pencarian dan Pertolongan Jawa Barat, Rudi menyebut bahwa korban sebelum terbawa arus diketahui sedang mencari lobster di sekitar Pantai Cimanuk dengan cara berenang. “Saat mencari ini, korban diduga kelelahan sehingga kemudian terseret arus dan hilang,” sebutnya.
Pihaknya usai menerima laporan langsung menerjunkan satu tim untuk melakukan pencarian di pantai hingga tengah lautan. Proses pencarian dilakukan bersama unsur SAR lain dari TNI, Polri, potensi SAR dan warga sekitar.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
“Korban sendiri akhirnya bisa ditemukan tadi. Jarak lokasi penemuan sekitar 960 meter dari lokasi awal kejadian. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazahnya langsung dievakuasi dan diserahterimakan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan dan dikebumikan,” katanya.
Laut selatan Tasikmalaya sendiri memang seringkali terjadi ombak besar, bahkan saat gelombang laut tinggi para nelayan di daerah itu memilih tidak melaut. Kecelakaan laut di wilayah pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya ini pun bukan yang pertama kali, beberapa waktu lalu kapal nelayan sempat terbelah diterjang ombak.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKorban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke Puskemas sebelum dinyatakan meninggal.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca Selengkapnya