Pencarian Dihentikan, Eks Pemain Persis Solo Terseret Ombak di Bantul Belum Ditemukan
Merdeka.com - Operasi pencarian terhadap mantan pemain Persis Solo, Ferry Anto yang hilang terseret ombak di Pantai Baru, Bantul resmi dihentikan, Rabu (26/6). Keputusan tersebut diambil usai pencarian dilakukan selama sepekan.
"Operasi pencarian terhadap korban Ferry Anto resmi ditutup pada 26 Juni 2019 pukul 16.30 WIB. Selama tujuh hari, tim Basarnas dan SAR gabungan melakukan penyisiran hingga radius lima kilometer dari lokasi pertama kali Ferry dilaporkan hilang," ujar Humas Basarnas DI Yogyakarta, Pipit Eriyanto, Kamis (27/6).
Pipit menjelaskan tim SAR gabungan telah berkoordinasi dengan keluarga korban sebelum menghentikan pencarian. Pihak keluarga, sambung Pipit, menerima keputusan penghentian pencarian Ferry.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Mengenai penutupan operasi pencarian Ferry, kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait. Termasuk dengan pihak keluarga Ferry. Pihak keluarga sudah menerima keputusan penutupan operasi pencarian Ferry," jelas Pipit.
Pipit menjabarkan pencarian melibatkan Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas Yogyakarta, Pos AL Samas, Ditpolair Polda DIY, SAR Satlinmas Rescue Istimewa wilayah 4, BPBD Bantul, PMI Bantul, SAR semesta dan potensi SAR lain.
"Dengan ditutupnya operasi SAR dalam pencarian satu orang terseret ombak di Pantai Baru, maka unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," urai Pipit.
Pipit menambahkan meskipun operasi pencarian sudah dihentikan namun pihaknya akan tetap memantau dan berkoordinasi. Seandainya ada informasi terkait tanda-tanda keberadaan Ferry, lanjut Pipit, tim dari Basarnas siap untuk mengevakuasi.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ferry bersama putrinya, Fajrina Dwi Saputri dilaporkan hilang usai digulung ombak di Pantai Baru, Kamis (20/6). Fajrina ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Pantai Trisik pada Sabtu (22/6). (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaRekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaKorban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaTim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya