Pencarian korban KM Sinar Bangun kembali diperpanjang
Merdeka.com - Basarnas kembali memperpanjang waktu pencarian korban penumpang dan bangkai KM Sinar Bangun, yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6). Operasi diperpanjang hingga Sabtu (30/6) mendatang.
"Ini proses perpanjangan yang kedua. Ini pencarian hari ke-11. Operasi perpanjangan ditetapkan sore kemarin pukul 18.00 Wib dari Kepala Basarnas, Pak Muhammad Syaugi, menyatakan perpanjangan yang kedua dari tanggal 28 hingga 30 Juni," kata Budiawan Kepala Kantor SAR Medan, Kamis (28/6).
Pada pencarian hari ke-11 ini, hujan deras sempat melanda kawasan perairan Danau Toba mulai pukul 06.00 Wib. Cuaca buruk itu membuat tun SAR gabungab harus memulai operasi pada pukul 08.00 Wib.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
-
Kapan kapal Tobol tenggelam? Kapal tua itu diyakini sebagai kapal Perang Dunia I SS Tobol yang tenggelam usai ditorpedo kapal selam U-Boat Jerman pada 1917.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Tim SAR gabungan masih menggunakan alat Remotely Operated Vehicle (ROV) dan pukat harimau pada pencarian hari ini.
"Cuaca sudah bagus. Sudah cerah, jadi kami bergerak pukul 08.00 Wib menggunakan alat ROV, dan menggunakan pukat harimau. Ada dua kapal KMP Sumut I, dan KMP Sumut II untuk memakai pukat harimau di dua target yang kita temukan kemarin," sebut Budiawan.
Sejumlah cara sudah dipakai tim SAR gabungan untuk menemukan dan mengangkat bangkai KM Sinar Bangun yang diduga berada di kedalaman 490 meter. Penggunaan ROV dan pukat harimau diharapkan dapat membuahkan hasil.
"Kita harapkan saja mudah-mudahan maksimal alat ini ROV dan pukat harimau," ujar Budiawan.
Sementara pencarian korban terus dilakukan di permukaan danau. Tim SAR gabungan menggunakan perahu karet untuk penyisiran. Sementara 3 unit helikopter, milik Basarnas, Polri, dan dari Kabupaten Simalungun, dikerahkan untuk menyisir dan memantau lokasi pencarian dari udara.
Sekitar 300 personel diterjunkan pada proses pencarian hari ini. Sebagian untuk mengoperasian pukat harimau.
"Banyak untuk menggunakan pukat harimau. Kita juga dapat bantuan relawan dari Pemkab Samosir, 50 personel. Kekuatan kita harus ditambah karena alat pukat harus banyak yang menariknya," tutup Budiawan.
Seperti diberitakan, KM Sinar Bangun tenggelam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Kapal itu diperkirakan membawa sekitat 200 penumpang dan puluhan sepeda motor.
Sesuai data dari Basarnas, 24 orang telah ditemukan. Sebanyak 21 orang dinyatakan selamat, sedangkan 3 penumpang ditemukan meninggal dunia. Sementara 164 orang lainnya masih hilang.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPerpanjangan masa tanggap darurat bencana bertujuan untuk mengupayakan semua pengungsi bisa kembali beraktivitas.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaHingga kini masih banyak warga yang masih bertahan di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca Selengkapnya