Pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba dihentikan besok
Merdeka.com - Proses pencarian korban penumpang dan bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6), dipastikan akan dihentikan Selasa (3/7) besok. Keputusan itu diambil melalui musyawarah antara Basarnas, pemerintah daerah, aparat setempat dan keluarga korban.
Musyawarah berlangsung di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pematang Raya, Simalungun, Minggu (1/7). "Kita kemarin sudah ada musyawarah antara tim SAR gabungan, keluarga korban, yang dimotori Bupati Simalungun JR Saragih, bahwa korban sejumlah 164 orang itu akan diikhlaskan," kata Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, Senin (2/7) pagi.
Pencarian dan evakuasi terpaksa dihentikan karena para korban diperkirakan berada pada kedalaman lebih dari 450 meter yang sulit dijangkau. Mereka diikhlaskan tetap berada di dasar danau.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Keluarga korban beserta Basarnas nantinya akan melakukan tabur bunga di perairan Danau Toba. "Juga ada kesepakatan pembuatan monumen," jelas Budiawan.
Tabur bunga rencananya juga akan dilakukan hari ini dan besok, atau hari ke-15 dan ke-16 operasi SAR tenggelamnya KM Sinar Bangun. Sejumlah pejabat, termasuk Menter Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, juga dijadwalkan turut dalam acara itu.
"Hari ini dan besok dilakukan tabur bunga. Besok hari ke-16 dan menjadi hari terakhir pencarian," sebut Budiawan.
Berdasarkan data Basarnas, 164 orang penumpang masih hilang dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun. Kapal itu terbalik dan karam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore.
Saat tenggelam, KM Sinar Bangun diperkirakan membawa sekitar 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Dari jumlah itu, baru 24 orang yang ikut dalam kapal telah ditemukan. Dari jumlah itu, 21 orang dinyatakan selamat, termasuk seorang nakhoda dan 2 ABK. Sementara 3 penumpang ditemukan meninggal dunia. Dari pendataan yang dilakukan, Basarnas menyatakan terdapat 164 yang hilang bersama kapal karam itu.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaTim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaKorban terakhir itu bernama Siska Afrina (22) asal Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca Selengkapnya