Pencarian KRI Nanggala-402 Difokuskan di Titik Magnet Kedalaman 100 Meter
Merdeka.com - Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad menerangkan, KRI Pulau Rimau 724 menemukan kemagnetan yang tinggi di kedalaman 50-100 meter melayang. Temuan itu akan ditindaklanjuti menggunakan KRI Rigel.
"Kemarin ada KRI Pulau Rimau 724 yang disampaikan Bapak KASAL bahwa ada satu titik magnet yang cukup kuat nah mudah-mudahan itu, tidak berubah dan akan dikejar itu. Mudah-mudahan itu menjadi titik terang," kata Riad dalam keterangannya, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (23/4).
Riad menerangkan, KRI Rigel saat sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi. Riad mengharapkan siang atau sore hari bisa segera merapat.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402)? Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh angkatan laut dalam menjalankan operasi laut yang kompleks.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Dimana KRI Nanggala (402) hilang kontak? Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa KRI Nanggala 402 telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.
-
Kapan kapal berangkat dari Jangkar? Pukul 09.30, kapal feri tujuan akhir Pelabuhan Kalianget diberangkatkan.
"Sehingga langsung bisa established atau membangun dan merencanakan kegiatan pencarian lebih detail dan sementara ini untuk menindaklanjuti atau mencari hasil dari KRI Pulau Rimau 724," ujar dia.
Riad menyampaikan, KSAL dan Panglima TNI serta Kapolri siang ini mengikuti proses pencarian secara langsung.
"Mudah-mudahan nanti kalau KRI Rigel merapat, beliau akan melihat langsung dari KRI Rigel seperti pada saat kita melakukan pencarian Sriwijaya Air kita bisa melihat sonar bawah laut, hasilnya seperti apa nah ini mudah-mudahan bisa memberikan gambaran jelas," tandas dia.
Diketahui kapal selam tersebut hilang kontak di perairan utara Bali saat tengah melakukan latihan tempur, Rabu 21 April 2021.
Sebelumnya, jumlah kapal yang dikerahkan untuk melakukan pencarian KRI Nanggala-402 bertambah. Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad melaporkan, sebanyak 21 kapal dilibatkan untuk menyisir wilayah perairan utara Bali.
"Totalnya 21 unit KRI termasuk KRI Alugoro yaitu kapal selam juga," kata dia dalam keterangannya, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (23/4/2021).
Dalam proses pencarian, Riad menyampaikan Polri turut membantu dengan mengerahkan empat kapal yang dilengapi ROV atau unit drone serta kemampuan sonar dua dimensi.
"Kita juga mendapat perbantuan dari kepolisian sebanyak empat kapal yakni kapal Gelatik, Enggang, Barata, dan Balam," ujar dia.
Sementara itu, kapal-kapal dari negara sahabat seperti Australia, dan India saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi. Riad mengatakan, diperkirakan akan tiba pada sore atau malam.
"Ini ada MV Swift, emudian Mega Bakti dalam perjalanan, Ballarat dari Australia, kemudian (HMAS) Sirius Australia, dan satu kapal India, dan kita harapkan pesawat Poseidon bisa juga segera merapat," ucap dia.
Sebelumnya, Kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan Bali, Rabu pagi 21 April 2021. Kapal selam Nanggala hilang kontak saat persiapan latihan tempur di perairan Bali. Kontak terakhir dengan KRI Nanggala 402 saat perintah peluncuran torpedo.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca SelengkapnyaSelain penembakan rudal Exocet, juga dilaksanakan penembakan roket RM 70 Grad Marinir TNI dari atas geladak KRI Teluk Amboina (KRI ABN-503).
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaTerdapat 128 TPS yang ternyata terisolir di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Baca SelengkapnyaDi hari yang sama, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, sebanyak 180 pengungsi Rohingya juga berlabuh di Gampong Blang Raya.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI telusuri bagian kapal dari dalam sampai luar. Temukan kertas doa sekaligus tirukan suara klakson kapal.
Baca Selengkapnya