Pencarian lanjutan korban longsor Purworejo terkendala hujan
Merdeka.com - 592 tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan dari berbagai lembaga masih mencari enam korban yang hilang akibat bencana tanah longsor di Purworejo, Jawa Tengah. Pencarian sempat dihentikan akibat hujan lebat.
"Pencarian pagi tadi sempat dihentikan karena hujan lebat," ujar Serma Hadianto petugas posko utama bencana longsor Kabupaten Purworejo di Desa Karangrejo, Kamis (23/6).
Hadianto menjelaskan saat ini tim gabungan sedang fokus mencari enam korban yang masih hilang. Para korban yang belum ditemukan merupakan warga Desa Donorati dan Karang Rejo.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
"Sampai saat ini yang masih dicari masih ada enam orang. Di Desa Donorati ada tiga orang, di Desa Karangrejo ada tiga juga," ujarnya.
Tiga warga Dusun Caok, Desa karangrejo tersebut yaitu Slamet, Sulaiman, dan Sarif Marsahid. Sedangkan tiga warga Desa Donorati yaitu Jemikin, Saman dan Jumadi.
Hadianto menjelaskan, khusus di Dusun Caok, dimungkinkan masih ada korban lain selain tiga korban tersebut. Hal itu disebabkan kemungkinan saat terjadinya tanah longsor ada orang yang melintasi jalan lalu terseret longsor.
Petugas pencari korban sejauh ini sudah menggunakan beberapa alat berat seperti backhoe dan traktor. Selain itu petugas juga membersihkan jalan aspal yang terkena lumpur. Padahal saat ini hanya ada satu jalan untuk menuju ke desa terpencil.
Hingga saat ini tercatat ada 43 korban meninggal yang sudah berhasil dievakuasi. Selain itu, tercatat 16 korban luka-luka masih dirawat di rumah sakit. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaProses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaSebanyak dua kali longsor menerjang Toraja Utara hari ini.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca Selengkapnya