Penceramah mengaku mualaf di Aceh resahkan warga dan pengusaha
Merdeka.com - Belakangan ini Aceh diguncang kabar soal ceramah provokatif melalui selebaran, pesan berantai, dan di atas mimbar dilakukan oleh seseorang mengaku mualaf bernama Gusti Ilham Ramadhani Munthe. Saban berkhotbah, materi Ilham disebut kerap menyudutkan agama lain dan menuding produk peralatan rumah tangga bermerek Tupperware memiliki kandungan lemak babi dan sebagian hasil penjualannya disumbangkan buat Israel dan gereja.
Alhasil, ceramah Ilham sebulan terakhir melarang penggunaan Tupperware cukup berdampak. Akibatnya adalah omset pengusaha peralatan rumah tangga di Banda Aceh itu anjlok saban bulan. Selain itu, ibu-ibu rumah tangga banyak tersulut dan sudah membakar Tupperware milik mereka.
Ilham akhir-akhir ini kerap berceramah melarang penggunaan Tupperware. Ilham menuding membeli Tupperware sama saja membantu bangsa Israel. Selain itu, dia mengatakan Tupperware terbuat dari lemak babi diharamkan dalam Islam.
-
Mengapa Tupperware bangkrut? Tupperware telah berjuang untuk bersaing dengan tren penjualan yang berubah, seperti penjualan online dan meningkatnya popularitas produk yang lebih murah.
-
Bagaimana Tupperware bangkrut? Perusahaan ini melaporkan kerugian sebesar 28,4 juta dolar AS, dengan penurunan penjualan bersih sebesar 18 persen.
-
Siapa pendiri Tupperware? Tupperware didirikan pada tahun 1946 oleh ahli kimia Earl Tupper.
-
Kenapa Tupperware bangkrut? Keputusan ini diambil setelah negosiasi berlarut-larut antara Tupperware dan pemberi pinjamannya terkait utang lebih dari 700 juta dolar AS (sekitar Rp10,7 triliun). Perusahaan yang didirikan oleh Earl Tupper pada 1946 ini terpaksa mengambil langkah drastis akibat penurunan permintaan dan ketidakmampuan memenuhi kewajiban keuangannya.
Ilham pun sekarang sudah menjadi sorotan para tokoh lintas agama di Aceh. Mereka secara bersama-sama menyelidiki dan mencari latar belakang serta motif dari isi ceramah Ilham. Para pemuka agama menilai isi ceramah Ilham provokatif dan meresahkan masyarakat.
Sementara itu, Group Manager Tupperware Banda Aceh, Riza Maulidar mengatakan, isi ceramah disampaikan oleh Ilham telah membuat pihaknya rugi besar. Bahkan, banyak ibu-ibu yang sudah membakar Tupperware milik mereka setelah mendengar isi ceramah Ilham. Riza juga membantah tudingan Ilham soal setiap pembelian Tupperware akan disumbangkan satu batako buat Gereja.
"Pembelian Tupperware tidak ada hubungannya dengan Gereja, semua fitnah. Kami merasa dirugikan dengan pernyataan dia," kata Riza Maulidar, Jumat (10/4) di Banda Aceh.
Riza mengatakan Tupperware sudah memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia dan juga telah dikonfirmasi pada Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. "Saya sudah kroscek pada MPU Aceh disebutkan ini asli. Tidak mungkin surat itu dipalsukan. Jadi semua ini fitnah," ujar Riza.
Akibat dari isi ceramah Ilham, Riza mengaku mengalami kerugian besar dan omsetnya menurun drastis. Sekarang omsetnya hanya Rp 400 juta dari sebelumnya bisa meraup Rp 600 juta per bulan.
"Gara-gara ceramah ini, banyak ibu rumah tangga yang berbisnis Tupperware merugi. Padahal berapa banyak bisa menampung tenaga kerja di Aceh dan bisa menambah penghasilan ibu-ibu rumah tangga," tutup Riza.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aprindo pun mempertanyakan apakah ada kajian dan observasi resmi terkait fatwa tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah akun Tik Tok bernama ud.syafaat membagikan momen dirinya membuang semua produk pro Israel.
Baca SelengkapnyaSeruan boikot seperti ini berpotensi mengganggu psikologis hak konsumen.
Baca SelengkapnyaProduk tidak punya sertifikasi halal maka tak bisa dijual di Indonesia karena payung hukumnya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaAksi boikot berimbas pada anjloknya bisnis beberapa perusahaan multinasional di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaAP3MI menilai kalau gerakan bikot ini tidak segera disikapi, bisa berakibat fatal bagi ekonomi Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAA mengatakan pendukung Palestina tidak punya otak dan dia justru mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaHal ini berawal dari keluhan umat Islam yang mencari takjil di jam 4-5 sore namun tidak kebagian karena sudah diborong para nonis yang tidak berpuasa.
Baca SelengkapnyaPengusaha pemasuk pasar modern RI pastikan tak ada sumbangsih dana ke Israel.
Baca SelengkapnyaWarganet pun memaklumi dan menghargai niat baik mualaf ini.
Baca Selengkapnya