Pencetus Fatwa Fardhu Ain di Pilgub Jatim hadiri kampanye Khofifah
Merdeka.com - Fatwa fardhu ain (wajib bagi setiap umat Islam) untuk memilih Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah menuai polemik di masyarakat. Salah seorang pencetusnya, yaitu KH Asep Saifuddin Chalim, tampak hadir dalam kampanye Khofifah-Emil di Probolinggo, Sabtu (23/6/2018).
Pantauan redaksi, pengasuh Ponpes Ammanatul Ummah Mojokerto tersebut ikut memimpin kampanye pasangan yang diusung Partai Demokrat, Golkar, PAN, dan NasDem tersebut.
”Kita semua mendoakan agar Ibu Khofifah bisa menang memimpin Jawa Timur,” kata Kiai Asep.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Siapa yang dukung Khofifah-Emil? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
-
Kenapa PPP dukung Khofifah-Emil? 'Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,' kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Siapa yang memberikan rekomendasi kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
Seperti diberitakan dan ramai dibicarakan di media sosial, fatwa fardhu ain memilih Khofifah dihasilkan dalam pertemuan di Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto, yang diasuh KH Asep Saifuddin Chalim, 3 Juni lalu, dengan surat fatwa bernomor 1/SF-FA/6/2018. Khofifah hadir dalam pertemuan itu.
Fatwa menyebutkan, wajib hukumnya bagi setiap umat Islam (fardhu ain) untuk memilih Khofifah. Dalam Islam, jika kita meninggalkan aktivitas yang hukumnya fardhu ain, maka akan dilaknat dosa oleh Allah SWT, sebagaimana jika kita tak menjalankan salat atau puasa.
Dalam fatwa yang rekamannya beredar luas tersebut, pendukung Khofifah-Emil juga menyebut, umat Islam yang tidak mendukung Khofifah-Emil berarti telah mengkhianati Allah SWT dan Rasulullah.
Fatwa itu kemudian marak dibicarakan, bahkan dilaporkan ke kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena dinilai memecah belah umat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur akan berakhir pada 31 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKhofifah mulai terbuka berbiacara terkait Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDitanya apakah Khofifah cocok menjadi Cawapres, Gus Miftah langsung menyatakan jika sosok wanita kelahiran 19 Mei 1965 ini sangat pantas.
Baca SelengkapnyaKhofifah resmi jadi Jurkam TKN Prabowo-Gibran per 21 Januari 2023 mendatang
Baca SelengkapnyaTarget ini muncul setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi Ketua Dewan Pengarah TKN sekaligus Juru Kampanye Nasional.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan pasangan Khofifah-Emil harus menang. Sebab, pembangunan yang sudah dilakukan harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaGus Kautsar mengungkapkan peran Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo Gibran sangat besar.
Baca SelengkapnyaKhofifah Nyatakan Dukungan pada Prabowo-Gibran, Siap Jadi Jurkamnas
Baca SelengkapnyaKhofifah Indar Parawansa resmi mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKhofifah bertemu petinggi PDIP Said Abdullah membahas Pilkada Jawa Timur sebelum diusung Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaGolkar memastikan, tanpa posisi resmi pun Khofifah tetap dalam barisan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya