Pencopotan Baliho Rizieq, Refly Tak Yakin Pangdam Jaya Bergerak Inisiatif Sendiri
Merdeka.com - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengingatkan TNI ke depannya untuk tidak bertindak di luar kewenangannya. Hal ini menyusul peristiwa pencopotan baliho tentang tokoh Front Pembela Islam (FPI) oleh sejumlah TNI dari Kodam Jaya beberapa waktu lalu.
"Tapi penting ke depan bahwa tindakan-tindakan ini tidak boleh lagi dilakukan, apalagi kalau kita lihat video kemarin ya, dia (Pangdam Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman) menganggap bahwa apa yang dilakukannya tidak salah, tidak keliru sehingga dia ingin terus mencopot baliho," kata Refly dalam video yang diunggah dalam kanal Youtube pribadinya di Refly Harun, Senin (23/11).
Refly sendiri mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh Dudung di luar wewenang TNI. Jika begitu, tindakan pencopotan baliho tersebut menurut Refly bisa disebut tindakan ilegal.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Kenapa TNI harus dijaga dari pengaruh partai politik? Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
"Artinya kalau di luar kewenangan-kan bisa dikatakan tindakan yang ilegal karena dalam hukum administrasi negara, tindakan itu kalau kita punya kewenangan. Kalau tidak berwenang maka tindakan itu tidak sah," ungkap dia.
Refly juga menyindir bahwa sekelas Pangdam terkesan ngotot untuk menurunkan baliho dan menjadikannya sebuah langkah harga mati.
"Jadi tidak heran jika muncul spekulasi bahwa tindakan Mayjen Dudung tidak sendirian, pasti mungkin ada yang memerintahkannya," sebut Refly.
Refly pun mengungkapkan pembicaraannya dengan seorang mantan jenderal TNI yang mengendus tindakan Dudung digerakkan oleh pihak lain.
"Saya sebutkan namanya, dia merasa bahwa apa yang dilakukan itu tidak mungkin kalau tidak ada orang yang menyuruhnya ya," katanya.
Refly pun mengamini hal yang sama. Menurutnya tak mungkin sekaliber Pangdam Jaya melakukan pencopotan baliho hanya atas inisiatif dirinya.
"Memang rasanya tidak mungkin Pangdam Jaya Mayjen Dudung bertindak independently untuk menurunkan hal-hal seperti itu ya," kata Refly.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TB Hasanuddin tersinggung dengan pencopotan baliho bendera PDI Perjuangan dan baliho Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo merespons pencopotan baliho dirinya dan Mahfud MD, serta atribut PDIP jelang kunjungan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaWakil Komandan Echo TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta TKD Kepri untuk mencabut laporan kepolisian terhadap Ketua Bawaslu Kepri dan Bawaslu Batam.
Baca SelengkapnyaTNI AU pastikan baliho bergambar Prabowo Subianto itu telah dicopot.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyatakan lokasi penurunan banner Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Mtw pada Sabtu 15 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaBakal calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo mengingatkan relawannya agar berhati-hati memasang baliho agar tidak kembali dicopot karena lokasinya tidak benar.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaTodung Lubis meminta pejabat negara yang ingin terlibat dalam Pilpres mengajukan cuti.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun menyinggung pertemuan Presiden Jokowi dengan para Pj Gubernur Bali sebelum pencopotan baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca Selengkapnya