Penculik ABG mengaku polisi, peras keluarga korban Rp 40 juta
Merdeka.com - Korban pemerkosaan, penculikan dan perampokan, MA alias R (16) ingat betul wajah dan ciri-ciri ketiga pelaku. Menurutnya, dua di antaranya diperkirakan sudah berusia tua. Seorang pelaku lagi diyakini sebagai pimpinan kawanan ini.
"Yang lain memanggil dia bos. Dia memanggil dan menyuruh yang lain pakai 'woi, woi' saja," kata MA seusai membuat laporan di Mapolsek Namorambe, Rabu (25/2).
Laki-laki yang diduga sebagai pentolan kelompok ini berciri kulit agak gelap, tinggi tegap, rambut gondrong, dan berkumis tebal. Dia juga memakai anting di telinga kiri. "Matanya melotot gitu. Umurnya sekitar 50-an," sebut MA.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Seorang lagi diperkirakan masih berusia muda dan berambut gondrong agak keriting. Usianya sekitar 20-an tahun. "Satu orang lagi agak pendek. Sudah tua, umurnya sekitar 60-an tahun. Kalau yang membawa pergi kereta aku enggak tahu, karena waktu dia turun mata kami masih ditutup," sebut MA.
Diduga para perampok yang menculik MA dan Rendy juga sempat mencoba memeras orangtua Rendy. Mereka meminta tebusan Rp 40 juta agar pemuda itu dilepaskan. Awalnya para pelaku juga mengambil HP dan dompet korban. Mereka kemudian menelepon ibu Rendy dan berpura-pura sebagai polisi.
Para pelaku mengaku telah menangkap Rendy karena terlibat kejahatan. "Waktu ditanya mamanya kasus apa, si Rendy dipukul disuruh mengaku dia kena kasus sabu. Mamanya enggak punya Rp 40 juta, cuma sanggup Rp 5 juta," ucap MA.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus pelaku menyandera karena Ingin meminta uang tebusan Rp4 juta untuk membeli narkoba.
Baca SelengkapnyaSaat berada di tengah perjalanan pelaku malah mengarahkan kendaraannya ke rumahnya yang berada di wilayah Kecamatan Panongan.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi mendapatkan laporan dari ibu korban.
Baca SelengkapnyaDia menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, aksi bejat itu dilakukan pelaku sejak korban berusia 10 hingga 16 tahun.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaYakni terjadi di Pos Polisi di persimpangan lampu merah mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaDalam melancarkan aksinya itu pelaku kerap mengancam korban akan membunuh ibunya yang tak lain istri dari pelaku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat pelaku mengajak korban jalan-jalan menggunakan sepeda motor di sekitar kampungnya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Jagakarsa, Jakarta Selatan berinisial AGP (37) ditangkap polisi karena memeras hingga mengajak wanita untuk bersetubuh.
Baca Selengkapnya