Penculik bocah SD mengaku membunuh karena panik didatangi polisi
Merdeka.com - JA alias Begeng (35), tersangka penculik J (7), mengaku membunuh bocah yang masih duduk bangku kelas 1 SD di Depok, Jawa Barat, itu karena panik ketika polisi datang ke rumahnya di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, Begeng akhirnya mengakui perbuatannya saat dirinya menemuinya di Mapolres Depok, Jawa Barat.
"Iya dia ngaku membekap korban," kata Arist menirukan pengakuan Begeng, Senin (8/2).
Menurut Arist, Begeng juga mengaku hanya seorang diri melakukan perbuatannya. Dia membunuh dengan membekap J menggunakan bantal.
-
Siapa yang membacok guru di Demak? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
"Iya kepada saya dia mengakui itu," ujar Arist.
Arist menambahkan, sayangnya kepada polisi hingga kini pelaku masih belum mau mengungkapkan motif melakukan penculikan tersebut. Sehingga polisi masih memerlukan waktu untuk mengungkap kasus ini.
"Masih perlu mengembangkan penyelidikan lebih lanjut," kata Arist.
Kasus penculikan J (7), bocah yang masih duduk bangku kelas 1 SD di Depok, Jawa Barat, terbongkar karena SMS dari pelaku sendiri, JA alias Begeng (35) kepada penjual batu akik berinisial D yang tinggal di sekitar rumah korban. Dalam pesan yang dikirim, pelaku meminta tolong kepada D untuk memberi tahu keluarga J bahwa korban bersama pelaku.
J diculik Begeng sepulang sekolah, Sabtu, (6/2) sekitar pukul 12.00 WIB. Orangtua korban lantas melaporkan hilangnya J ke Polres Depok karena korban tidak kunjung pulang.
Setelah mendapat laporan, aparat Polres Depok melakukan pencarian terhadap korban. Begitu ditelusuri, pencarian mengerucut ke rumah yang dihuni pelaku di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Polisi bergerak ke lokasi, dan menemukan J sudah dalam kondisi meninggal di kamar mandi.
Di hadapan polisi, JA membantah telah membunuh J. Dia masih saja berkelit jika dirinya telah membunuh siswa kelas satu SD itu. "Bukan saya (yang nyulik dan bunuh). Saya hanya dititipin sama orang dan saya nggak kenal," aku JA, Minggu (7/2).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, polisi menemukan dua motif pada kasus dengan pelaku berinisial DS (61) ini.
Baca SelengkapnyaJenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaDD nekat membunuh temannya, FR (25), karena dendam dan cemburu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaPelaku menyimpan dendam dan sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaSaat digerebek, pelaku sedang melancarkan aksi tak terpujinya.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual atau pencabulan yang diduga dilakukan oleh ayah tiri korban yang berprofesi sebagai polisi di Surabaya dibongkar nenek korban.
Baca Selengkapnya