Penculikan Anak di Jakpus Belum Terungkap, Polisi Minta Warga Lapor Bila Lihat Pelaku
Merdeka.com - Polisi masih melakukan pencarian terhadap terduga pelaku penculikan anak berinisial MA (6) di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komaruddin ingin masyarakat dapat membantu polisi untuk mencari terduga pelaku tersebut.
"Minta bantuan kepada masyarakat, jika melihat bisa melaporkan kepada kami atas nama Iwan Sumarno alias Jacky alias Herman alias Yudi," kata Komaruddin saat dihubungi, Minggu (1/1).
Polisi meyakini pelaku tidak memiliki tempat tinggal dan terbiasa tidur di mana saja. Informasi tersebut didapat usai polisi memeriksa sejumlah saksi.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Di mana anak laki-laki itu tinggal? Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dari Jiaozuo, Provinsi Henan, China, telah mengeluhkan bau tidak sedap selama dua tahun terakhir.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
-
Siapa yang menemukan jejak kaki anak? Dua jejak kaki ditemukan di Schoningen berukuran kecil dan tampaknya jejak anak kecil, kata peneliti.
-
Siapa yang dipercaya mencuri anak saat maghrib? Dipercaya bahwa pada waktu ini, makhluk halus, seperti kuntilanak, tuyul, atau genderuwo, aktif bergerak dan seringkali mencari mangsa untuk dikunjungi atau bahkan diculik.
"Beberapa interogasi pun dia terkadang tidur di beberapa tempat dan tidak punya tempat tinggal tetap," ujarnya.
Detik-Detik Penculikan
Detik-detik dugaan penculikan viral di media sosial. Rekaman CCTV berdurasi 3 menit menjadi bukti kasus penculikan.
Anak perempuan bersama terduga pelaku berjalan ke arah bajaj yang terparkir di pinggir jalan sempit. Tak lama setelah itu, si anak naik di bangku depan.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Gunung Sahari 7A pinggir rel, Jakarta Pusat pada Rabu (7/12).
Satreskrim Polres Metro Jakpus menggandeng Dinas Pencatatan Sipil (Disdukcapil) mencari sosok penculik anak di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin menerangkan, pihaknya telah merancang sketsa wajah terduga penculik berdasarkan keterangan saksi-saksi maupun hasil dari analisis rekaman CCTV.
Walaupun wajah pada CCTV tak tergambar secara jelas karena posisi gambar sangat jauh.
"Saat ini kami mengarah pada Disdukcapil, identitas pelaku dengan persamaan atau persesuaian dengan ciri-ciri. Kita hanya bisa menggambarkan dari orang-orang yang memang sering melihat, kemudian ciri-ciri khusus masih kita gambarkan," kata Komarudin.
Komarudin menerangkan, data base di Disdukcapil akan disandingkan dengan ciri-ciri yang telah tertuang dalam sketsa wajah. Diharapkan, mendapat identitas daripada terduga penculik.
"(Sinkronkan sketsa dengan data Disdukcapil) Sementara itu dulu yang paling dekat," ucap dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkapkan orang tua korban inisial ZP (5) mengaku sempat tidak menaruh rasa curiga terhadap IJ (54) sebelum melakukan penyanderaan
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaPemprov Sumbar telah memberikan pendampingan kepada Cahaya.
Baca Selengkapnya